"Bahkan Orang Buta pun Tahu", itulah judul yang saya berikan untuk buku ini. Judul ini mewakili judul-judul lain yang ada dalam buku ini. "Bahkan Orang Buta pun Tahu" merupakan sebuah kiasan yang ditujukan kepada kita sebagai anggota Gereja, yang walaupun memiliki mata yang dapat melihat, tetapi kita sebenarnya tidak tahu. Kita tidak melihat apa yang sebenarnya yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Apakah demikian? Saya kira ya seperti itu.
Dunia kita sedang lapar. Kita pun sedang lapar. Gereja kita pun sedang lapar. Tapi kita tidak melihatnya. Sebabnya kita terbuai dengan hedonisme, minimalisme dan individualisme. Lalu kita bertanya, apakah Yesus masih relevan untuk hidup kita? Kita berusaha untuk mencari identitas kita yang sesungguhnya. Kita mencoba untuk merayakannya dalam hidup kita dengan hidup secara autentik - secara sungguh-sungguh.