Hidup selalu penuh kontradiksi. Kontradiksi itu tampak selalu berpasangan siang dan malam, maskulin dan feminin, keributan dan keheningan, fokus dan fleksibilitas, pegunungan dan lembah, panas dan dingin, manis dan pahit, besar dan kecil, dan sebagainya. Semuanya saling mengutuhkan, menyatu. Jika tak ada interaksi yang dinamis antara pasangan-pasangan kuat ini, maka akan terjadi stagnasi, pembusukan dan akhirnya kematian. Permainan paradoks ini sangat penting bagi kehidupan dan pertumbuhan.
Paradoks melibatkan dua elemen, kebenaran, prinsip atau perspektif yang tampak bertentangan akan tetapi keduanya sama-sama benar. Seperti yang akan kita temukan dalam tulisan-tulisan pada buku ini, "semakin banyak kita belajar, semakin kita tidak mengetahui apa-apa", "dari jurang terdalam, kita akan mampu memandang indahnya sebuah bukit", "untuk menjadi kosong adalah dengan menjadi penuh", "melepaskan adalah memiliki", "sebab itu hendaklah kamu cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati", "ketika kita memberi banyak, kita akan menerima banyak", "menghadapi setiap masalah dengan senyum tawa", "semua pemimpin yang baik ialah menjadi pelayan yang baik", dan sebagainya. Paradoks ini memuncak ketika kita yakin bahwa "Tuhan membimbing melalui kebalikan sehingga kita akan memiliki dua sayap untuk terbang, bukan satu" (Rumi).
Buku ini merupakan usaha untuk merenungkan berbagai hal yang bersifat paradoks dalam hidup ini. Sebagai murid-murid kehidupan, kita selalu berusaha mempelajari cara-cara baru untuk bergerak dalam harmoni dengan irama musik kehidupan yang terus berubah. Semoga buku ini membantu kita untuk menanggapi dan memaknai berbagai peristiwa paradoksal dalam hidup sehari-hari. Dengan demikian kita akan semakin memahami liuk dan kelok kehidupan kita sendiri. Semoga kehadiran buku ini sedikit membantu kita tersenyum dan merasa lebih santai tatkala hidup membuat kita kewalahan. sebelum membaca buku ini, coba renungkanlah hal ini, "jika kita tidak berjalan dengan kecepatan sendiri, pada akhirnya kita hanya akan menyakiti diri sendiri".