Image of Seks Dan Kekerasan Pada Zaman Kolonial: Penelusuran Kepustakaan Sejarah

Text

Seks Dan Kekerasan Pada Zaman Kolonial: Penelusuran Kepustakaan Sejarah



Pernah ada, rekan bangsa Eropa mengatakan bahwa bangsa Indonesia mudah sekali melupakan peristiwa yang menyakitkan bangsanya atau dirinya sendiri, meskipun peristiwa tersebut baru berlangsung beberapa tahun saja. Padahal, mengingat kembali peristiwa yang menyakitkan, bukanlah untuk menyuburkan dendam kesumat, melainkan sebagai modal untuk mengetahui "mengapa kita disakiti", mengapa kita sampai kalah dan tidak berdaya, mengapa hingga sekarang masih banyak orang Indonesia di luar negeri ditelantarkan, diperkosa, diburu-buru ke sana ke mari seolah-olah tidak ada harganya. Mungkin kita perlu belajar dari bangsa Korea. Ingatan bangsa Korea sampai kini masih merekam dengan baik perlakuan Jepang terhadap mereka. Rekaman tersebut dimanfaatkan untuk membangun motivasi lebih maju.
Kalau tidak berani menatap peristiwa yang menyakitkan di masa lalu, justru kita tidak pernah berubah. Sejak kaum penjajah masuk ke bumi Nusantara, kita tak henti-hentinya direndahkan dan diperbudak. Mulai dari masuknya Portugis, Belanda, Inggris, Belanda lagi, kemudian Jepang, dan Belanda sekali lagi. Secara silih berganti mereka memperbudak bangsa Indonesia. Kekhawatiran yang sering muncul adalah terkikisnya rasa empati terhadap pengorbanan para pendahulu kita dan merembes pada menyempitnya nasionalisme karena terbentur oleh pragmatisme, di mana orang justru siap menjadi kuli bangsa lain. Bung Karno pada masa mudanya pernah mengatakan: "Wij zijn geen natie van koelies.' Semoga hal ini tidak akan terjadi.


Ketersediaan

I15665-C1I15665My LibraryTersedia

Informasi Detail

Judul Seri
-
No. Panggil
I15665
Penerbit Grasindo PT. : Jakarta.,
Deskripsi Fisik
14 x 21 cm / 384 pg
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
9797590712
Klasifikasi
959.8 / SUY / s
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subjek
Info Detail Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab

Versi lain/terkait

Tidak tersedia versi lain




Informasi


DETAIL CANTUMAN


Kembali ke sebelumnyaDetail XMLKutip ini