Seperti navigator ia tidak melupakan apa yang di belakang, tetapi mengarahkan pandangannya ke depan, penjelajahan dan tempat harapan dilabuhkan. Itulah Soedjatmiko. Membaca tulisannya, demikian komentar Ignas Kleden, hampir selalu berarti bergerak dalam pemikiran yang sangat luas dan berhadapan dengan masalah-masalah besar. Intensitas penjelajahannya membuat gagasan-gagasannya begitu menggugah, kadang mengagetkan, meresahkan, mengkritik kekerdilan kita, membentangkan keluasan dimensi yang sering kita lupakan, menyeruakkan ke kesadaran kita akan situasi yang mendesak, mengancam, sekaligus juga menyodorkan harapan.
Delapan bab yang dipaparkan dalam buku ini merupakan kumpulan dari delapan belas makalah Soedjatmoko yang mendapat penghargaan tinggi dari komunitas internasional. Ada beberapa tema besar yang mendapat analisis mendalam: peran cendekiawan, persoalan pembangunan, tantangan pendidikan, masalah agama, perjuangan tanpa kekerasan, manajemen internasional, serta kerangka etis humanitarian bagi solidaritas global. Kredibiltas intelektual Soedjatmoko di lingkungan komunitas cendekiawan tampak dari komentar yang barangkali akan mendapat persetujuan semua: Soedjatmoko bagi saya adalah contoh cendekiawan sejati: rasional, tenang, cool, sedikit skeptis, kritis, selalu dengan mengambil jarak, tetapi selalu positif serta committed terhadap kejujuran intelektual...