Selain wartawan dan intelektual, Sindhunata adalah seorang sastrawan. Pembaca kiranya tak asing dengan karya sastranya yang telah menjadi klasik “Anak Bajang Menggiring Angin”. Juga karyanya yang telah beberapa kali dicetak ulang, Semar Mencari Raga”, atau sastra religiusnya, “Mata Air Bulan” dan “Aburing Kupu-Kupu Kuning”.
Buku “Air Kata Kata” adalah upaya kata-kata Sindhunata, tentang hal yang berupa-rupa: mulai dari yang kasar sampai yang halus, mulai dari yang humor sampai yang serius, mulai dari yang profan sampai religius. Air Kata Kata-nya ini gampang dicerna karena coraknya yang naratif dan featuris. Tak mengherankan, karena dalam dunia jurnalistik Indonesia, Sindhunata dikenal sebagai spesialis feature yang humanis. Sebagian dari Air Kata Katanya adalah buah pergulatannya yang kritis dengan dunia ngelmu Jawa. Lewat kata-katanya ia berusaha mentransendensikan iman di atas batas-batas agama yang sempit, dan membumikan iman menjadi suatu kehidupan yang dekat dengan hidup manusia nyata.
Air Kata Kata tentang hal yang berupa-rupa ini juga merupakan kata-kata berupa. Hampir setiap kata-katanya disertai dengan karya rupa. Sindhunata memang dikenal sebagai pencerita karya-karya seni rupa. Sekarang ganti dua puluh tiga perupa ikut merupakan kata-katanya. Design grafis buku ini pun dirancang untuk makin merupakan kata-katanya. Karena itu Air Kata Kata juga bisa dinikmati sebagai karya rupa yang berkata-kata.