Detail Cantuman
Pencarian SpesifikText
Tongkat El Hakim
Membaca karya-karya Dr. Taufiq El Hakim, seperti melihat diri di cermin, apa adanya, sederhana dan polos. Keberaniannya untuk menerobos rambu-rambu dan ketidak laziman, membuat karya-karyanya disegani di Mesir. Ketika menerima hadiah Nobel di bidang sastra Naquib Mahfouz menyatakan, sebenarnya yang berhak menerima hadiah itu adalah gurunya, Tauq El Hakim dan Taha Husain. Taufiq El Hakim dipandang guru karena pengarang drama, cerpen dan novel ini dianggap sebagai puncak prestasi aliran realisme sastra di Mesir, menjadi guru bagi Naquib Mahfouz dan sastrawan-sastrawan Mesir lainnya.
Melalui karya-karyanya yang realistis, dengan bahasa yang tangkas, lincah, tajam dan satire. Kemampuannya untuk menerawang jauh ke depan, melampaui ruang dan waktu menjadi kekuatan utamanya. Dalam karya-karyanya seperti dalam buku ini, juga dalam naskah dramanya ‘Setan Dalam Bahaya’, ia mampu dengan cerdik, lincah, dan berani menerobos ketidak laziman, bahkan sesuatu yang dianggap tabu dan sakral. Tongkat El Hakim, menampilkan dialog antara Taufiq El Hakim dengan tongkatnya. Sang tongkat "dihidupkan" sebagai sesosok figur untuk menjelaskan dan sebagai sarana menyampaikan gagasan-gagasan penulis. Sang tongkat juga dipakai sebagai sarana membuka tabir gaib, melalui dialog dengan tokoh-tokoh di akhirat, seperti Romeo, Cleopatra, Henry Ford dan sebagainya. Pembahasan metafisis itu tetap menggunakan bahasa yang lincah, cerdas dan nakal.
Ketersediaan
I21611-C1 | I21611 | My Library | Tersedia |
Informasi Detail
Judul Seri |
-
|
---|---|
No. Panggil |
I21611
|
Penerbit | Navila : Yogyakarta., 2000 |
Deskripsi Fisik |
13 x 21 cm / 272 pg
|
Bahasa |
Indonesia
|
ISBN/ISSN |
-
|
Klasifikasi |
839 / HAK / t
|
Tipe Isi |
-
|
Tipe Media |
-
|
---|---|
Tipe Pembawa |
-
|
Edisi |
-
|
Subjek | |
Info Detail Spesifik |
-
|
Pernyataan Tanggungjawab |
-
|
Versi lain/terkait
Tidak tersedia versi lain