Buku ini berisi kumpulan naskah pidato pengukuhan beberapa guru besar yang menjadi tokoh Muhammadiyah. Mereka datang dari berbagai universitas terkemuka dan memiliki spektrum disiplin keilmuan sangat beragam. Munculnya kepemimpinan baru Muhammadiyah ini sedikit banyak akan memberi warna baru dalam perilaku organisasi ini. Dan kecenderungan itu tampaknya akan terus berlangsung, meski bukan berarti Muhammadiyah tidak memerlukan lagi figur-figur ulama. Ini mengingat makin besarnya tantangan Muhammadiyah di masa depan, dalam konteks nasional dan global. Setidaknya dua kualitas kecendekiaan dibutuhkan untuk menghadapi tantangan masa depan, yaitu sikap kritis dan rasional dalam menyikapi masalah serta komitmen pribadi kepada kewajiban bersama dalam mencari pemecahan masalah tersebut. Kualitas pertama merupakan batasan kecendekiaan dalam area kecakapan teknis-operasional atau problem solving, sedangkan kualitas kedua, sesuai dengan yang tersirat dalam sikap batin seseorang yang berkomitmen, adalah batasan kecendekiaan dalam area tanggung jawab etis dan moral sosial.
Dengan dua kualitas kecendekiaan itu, mereka diharapkan mampu merumuskan ide-ide kreatif untuk mengembangkan semangat tajdid serta menempatkan diri dalam konteks yang lebih luas bagi masyarakat dan bangsa Indonesia. Mereka diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam melontarkan ide-ide yang jernih mengenai masa depan bangsa, tujuan-tujuan yang harus dikejar, dan cara agar tujuan itu tercapai, tanpa harus terjebak dalam pertarungan kekuasaan.