Sejarah Islam yang telah berusia 15 abad dapat dikategorikan ke dalam tiga periode Klasik (hingga 1250), Pertengahan (hingga1800), dan Modern (1800 sampai sekarang). Perkembangan pemikiran politik dan ketatanegaraan pun dapat dibagi ke dalam periodisasi seperti ini.
Buku ini memuat elaborasi dan eksplorasi pemikiran dan tokoh ketatanegaraan Islam, mulai dari periode Klasik seperti al-Farabi, al-Mawardi, al- Ghazali, Ibn Taimiyah, dan Ibn Khaldun ; hingga era Modern seperti Jamaluddin al-Afghani, Muhammad Abduh, Rasyid Ridha, Muhammad Iqbal, dan Ayatullah Khomeini untuk menyebut beberapa nama dan juga pemikiran dan praktik politik Islam di Nusantara dari masa kerajaan/kesultanan hingga masa kontemporer; mulai dari Nuruddin ar-Raniry, Raja Ali Haji hingga Mohammad Natsir dan Abdurrahman Wahid (Gus Dur).
Muatan buku ini tidak hanya mengenai pasang surut pemikiran dan praktik politik Islam di Indonesia era kontemporer, tetapi juga mencakupi kawasan Nusantara dalam konsep kesatuan kerajaan/kesultanan pada masa lalu, sebelum kemerdekaan Indonesia.
Pada masa kerajaan/kesultanan peranan politik Islam cenderung menyatu dengan agama, atau pun di masa penjajahan, agama memainkan peran vitalnya ketika melawan kolonialisme. Akan tetapi, pada masa kemerdekaan Indonesia, pemikiran dan peran politik Islam ini menjadi sesuatu yang sangat dinamis, dan terkadang dilematis.
Untuk mengetahui dan mengeksplorasinya lebih jauh, buku ini menawarkan jawaban yang sangat komprehensif dan tuntas. Sangat penting bagi kalangan Muslim maupun non-Muslim yang ingin mengetahui dan memahami sejarah politik Islam.