Dengan sisi titik filsafat, penulis buku ini menggarisbawahi pentingnya toleransi dan apresiasi atas kebebasan individu untuk bereksistensi, di tengah berseliwernya aneka kepentingan dan kekuatan luar sekalipun. Bila tidak demikian, maka lari kepada sisi gelap modernitas adalah pilihan yang tidak bisa dibendung. Bila teror dianggap sebagai hal yang banal dalam derap kehidupan modern ini, maka bukan tidak mungkin kita akan dihadapkan terus pada luka traumatis yang semakin lebar menganga.
Buku ini tentu tidak hanya hadir sebagai hasil sebuah penggeledahan atas negativitas di hadapan mata kita, tetapi juga memberikan semacam insight tentang bagaimana berada sebagai individu yang bebas dan berdaya, sekalipun di tengah kekuatan-kekuatan irasional yang menyelinap di balik modernitas. Dengan lain perkataan, buku ini layak menjadi acuan bagi siapa pun yang hendak dan tengah bereksistensi di tengah derap modernitas.