Mungkin Anda sudah mengenal istilah kepemimpinan hamba atau Servant Leadership. Tidak dapat disalahkan bila Anda mengira bahwa istilah ini sejatinya berasal dari Alkitab
Nyatanya, orang pertama yang mengetengahkan konsep kepemimpinan hamba secara runtut serta mempopulerkannya adalah Greebleaf, seorang bekas pimpinan di American Telephone and Telegraph Company yang bukan seorang pendeta atau teolog. Walaupun di dalam Alkitab terutama dalam kehidupan Kristus, kepemimpinan hamba dilaksanakan, Greenleaf tidak terlihat mengacu ke sana
Mulanya orang menilai bahwa konsep kepemimpinan hamba yang di tawarkan Greenleaf tidak akan dapat diterapkan dalam lingkungan bisnis. Nyatanya, berbagai perusahaan yang berupaya menerapkannya berhasil dengan luar biasa. Bahkan, akhirnya penemu konsep ini diminta menjadi konsultan bagi berbagai perusahaan besar serta pemerintah India. Kalau Anda bertanya, "Koq bisa ?" Buku ini patut Anda baca.
Kalau Anda juga bertanya, "Mengapa di tengah kehidupan gereja yang semestinya mengacu kepada kepemimpinan Kristus yang menonjol dalam kepedulian, pengabdian, pengorbanan diri, malah kita lebih mudah menemukan praktek kepemimpinan yang otoriter atau paternalistik dari pada kepemimpinan hamba?" Buku ini lebih mendesak untuk Anda baca.
Isinya sederhana, yaitu bahasan untuk menjawab tiga pertanyaan. Apakah dasar pandangan, kejiwaan dan spiritual yang harus di miliki seorang pemimpin hamba ? Bagaimana cara seseorang pemimpin mempraktekkannya ? Adakah contoh nyata di Indonesia orang-orang yang berupaya menerapkan satu atau dua aspek dari konsep ini ?
Menyusul ke sembilan buku kepemimpinannya yang dibuat dari tahun 1994 sampai kini, penulis menujukan buku Berani Jadi Kacung ini kepada para pemimpin yang sudah berhasil dan terpola dengan gaya kepemimpinannya yang baik, namun mungkin tidak selaras dengan kepemimpinan Kristus. Juga di tujukan bagi para pemimpin yang ingin mengembangkan kepemimpinannya agar semakin serupa dengan pola kepemimpinan-Nya. Kadi, bagi mereka yang puas dengan cara kepemimpinannya, sebaiknya tidak membaca tulisan ini. Akhirnya, buku ini dipersembahkan kepada rekan-rekan pelatih, penceramah, motivator, dan pendidik yang bergerak dalam bidang kepemimpinan.