Sejak ditulis pada abad ke-3, Kama Sutra terus bertahan sebagai karya yang diagungkan dalam literatur India, dan kini bahkan telah menjadi bagian dari kepustakaan klasik dunia. Ini tidak lepas dari daya tariknya sebagai sebuah seksologi, yakni bimbingan klasik mengenai seni atau keahlian bermain "cinta" (seks). Di dalamnya, antara lain, terungkapkan masalah perwatakan laki-laki dan perempuan, kiat keberhasilan seksual laki-laki menghadapi perempuan, teknik menyulut dan mengobarkan hasrat, teknik ciuman, pelukan, gigitan, dan berbagai ajaran praktis lain yang bermuara pada puncak keindahan pengalaman hubungan seksual. Namun lebih dari sekadar seksologi, Kama Sutra adalah juga sebuah psikologi, sosiologi, dan ajaran hidup religius.