Kevin Colvin, 16 tahun, terbebani oleh pertengkaran orangtuanya, kematian sahabatnya, dan
nilai-nilainya yang anjlok. Ia pun putus asa dan merasa dirinya hanya sampah. Apakah ini hanya pemikiran selintas, ataukah ia sungguh-sungguh ingin bunuh diri? Adakah sahabatmu seperti Kevin, yang terjebak di kumparan emosi yang membuatnya kecewa, tak bersemangat, putus asa? Apa yang dapat kaukatakan atau lakukan untuknya? Apa yang ia butuhkan? Yang pasti, ia sangat butuh sahabat yang "menaruh kasih setiap waktu, dan menjadi saudara dalam kesukaran" (Amsal 17 :17).
Melalui cerita berdasarkan kisah nyata, buku ini menawarkan petunjuk praktis untuk menolong sahabat yang seolah-olah ingin mengakhiri segalanya. Kau akan tahu Bagaimana mendorong semangat dan mengangkat mereka yang sudah merasa tak berdaya dan putus asa. jika kau sendiri yang bergumul dengan keputusasaan, kau dapat menemukan secercah cahaya di ujung terowongan. Kau akan tahu betapa pentingnya dirimu bagi Allah dan orang-orang di sekitarmu, terutama bagi sahabat yang memberikan buku ini.