Image of 'A9ama' Saya Adalah Jurnalisme

Text

'A9ama' Saya Adalah Jurnalisme



Sejak Indonesia Mengganti Hindia Belanda, media makin terpusat ke Jawa. Rezim Soekarno menutup semua media yang dianggap berpihak Belanda. Namun baru diciptakan: pers perjuangan. Soeharto menciptakan istilah baru: pers pembangunan. Wujudnya berupa konglomerat media.
Kini batas jurnalisme tumpang tindih dengan propaganda, hiburan, iklan dan seni. Bias para wartawan, entah dengan negara, kebangsaan, agama maupun etnik, jadi biasa. Antologi ini mengumpulkan bermacam-macam diskusi soal jurnalisme sejak jatuhnya Soeharto pada 1998.
Jika ingin menjadi jurnalis yang bermutu, jurnalis sejati, inilah kitabnya. Buku ini merupakan kumpulan tulisan dari Andreas Harsono, yang pernah bekerja sebagai wartawan The Jakarta Post, The Nation (Bangkok), The Star (Kuala Lumpur), dan Pantau (Jakarta) juga penerima Nieman Fellowship on Journalism dari Universitas Harvard. Segala hal ikhwal mengenai jurnalisme tersaji dengan jelas di dalamnya. Dengan sajian 4 tema besar, yaitu laku wartawan, penulisan, dinamika ruang redaksi, dan peliputan, buku ini layak menjadi menu utama bagi para para calon jurnalis, jurnalis, atau siapa saja yang tertarik pada dunia jurnalisme.


Ketersediaan

I00902-C1I00902My LibraryTersedia
I00902-C2I00902My LibraryTersedia

Informasi Detail

Judul Seri
-
No. Panggil
I00902
Penerbit Kanisius : Yogyakarta.,
Deskripsi Fisik
15 x 22 cm / 268 pg
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
9789792126990
Klasifikasi
070 / HAR / a
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subjek
Info Detail Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab

Versi lain/terkait

Tidak tersedia versi lain




Informasi


DETAIL CANTUMAN


Kembali ke sebelumnyaDetail XMLKutip ini