XXI Interupsi - Tokoh Tokoh Katolik Pengguncang Dunia. Buku Karangan Romo Kokoh ini menyajikan suatu who is who Gereja Katolik Roma di dunia. Ada sepuluh kongragasi yang ditampilkan, yakni CICM, MSC, SX, MSF, SDB, CM, SVD, CSsR, SCJ, Ordo Dominikan, serta super ordo Opus Dei. Namun, Gereja ini tidak akan bertahan apabila tidak ada figur pemimpin yang dapat diteladani. Oleh karena itu, buku ini memperkenalkan sejumlah Kardinal dari Eropa, Amerika Latin dan Asia. Dua di antaranya pernah terpilih menjadi Paus, yakni Kardinal Roncalli ( Yohanes XXIII) serta Kardinal Wojtilla ( Yohanes Paulus II).
Kardinal-kardinal itu dikenal sebagai pembela hak-hak asasi manusia (HAM), seperti Roncalli yang selamatkan ribuan orang Yahudi di Turki, serta Sin, salah satu pilar penegakan HAM di era Ferdinan Marcos. Ada juga kardinal yang menjadi pilar kelangsungan hidup Gereja Katolik di tengah rezim Komunis, yakni Kung dari Tiongkok dan FX. Nguyen Van Thuan dari Vietnam. Sebaliknya rezim anti komunis tidak selalu bersahabat terhadap pemimpin Gereja yang kritis, terbukti dari nasib Uskup Oscar Romero yang gugur tertembak di El Salvador, serta Uskup Helder Camara yang sering dirampas kebebasannya di Brasil.
Perlawanan terhadap rezim represif bukan hanya monopoli rohaniwan Amerika Latin. Hal itu ditunjukkan oleh YB. Mangunwijaya (Romo Mangun) serta Kardinal Darmoyuwono di Indonesia. Walaupun tidak seterkenal teolog Jerman, Karl Rahner, Kardinal pertama dari Indonesia itu sudah mengembangkan suatu konsep teologis: Kristen Anonim, dengan menegaskan bahwa surga terbuka bagi semua orang yang berbuat baik.
Masih banyak lagi romo praja yang lulus seleksi Romoh Kokoh, seperti tokoh pendidikan Yohannes Maria Vianney dari Prancis, serta psikolog Henri Nouwen dari Belanda. Oleh karena itu, buku ini patut dibaca oleh semua orang yang tertarik pada sejarah dan praksis Gereja Katolik Roma.