Cintailah kekasihmu sekedarnya saja, karena siapa tahu esok hari dia akan menjadi orang yang paling engkau benci. Dan, bencilah orang yang membencimu sekedarnya saja. Karena bisa jadi lusa nanti dia menjadi orang yang paling engkau kasihi. - Ali bin Abi Thalib r.a
Di alam cinta tidak selamanya kehendak bumi seiring dengan takdir langit. Karena karma cinta telah tegas menggariskan. Berani mencintai berani disakiti. Berani mengutarakan cinta berarti siap menderita. Manakala hati tidak kuasa lagi menahan perihnya luka tersayat karma. Maka akal menjadi irasional, rasa menjadi sentimentil. Dan laku menjadi reaktif. Jika sudah seperti ini apakah yang mesti dilakukan? Penulis menjawab. Management Cinta.
Untaian kata dari buku ini mengajak kita untuk mencintai. Secara sederhana, dan bila perlu membenci dengan sederhana pula. Manajemen cinta berarti mengelola ekspresi hati. Tingkah pikir dan tingkah laku tubuh dalam memaknai rasa-rasa menggetarkan yang kadang sulit di ekspresikan agar tetap proporsional dan tidak kontra produktif di kemudian hari. Manajement cinta akan membakar spirit setiap hari untuk selalu memberi dan mengabdi.