Jasa dan peran seorang ibu sangat luar biasa, sukar mengukurnya. Dibanding peran seorang ayah, jasa dan kerja keras seorang ibu jauh lebih besar. Kasih seorang anak kepada ibunya dapat diukur hanya dengan sebatang galah. Kita sukar menghitung kasih seorang ibu: tepatlah perbandingan yang menyatakan bahwa kasih ibu "sepanjang jalan" hidup yang dilalui oleh ibu kita. Ibu merupakan inspirasi bagi anak-anaknya. Meski ayah yang bekerja mencari sumber kehidupan (nafkah), ungkapan "ibu melahirkan dunia" sangat tepat dialamatkan kepada kaum perempuan utamanya kaum ibu.
Berbagai cara dan bentuk dilakukan oleh orang atau masyarakat untuk mengekspresikan kepedulian dan penghormatan kepada ibu seperti dalam bentuk puisi, lagu, novel, dan sebagainya. John Lennon penyanyi legendaris dari Inggris menciptakan Mother lagu yang dirilis tahun 1970. Ibu bukan hanya tempat kita menumpahkan kegalauan dan segala duka. Kesenangan, derita, sukacita, sakit, dan segala perasaan pada umumnya kita tuturkan kepada ibu kita. Setelah mendengarkan semua yang kita rasakan, ibu kita akan memberikan dorongan hidup yang diucapkan dengan kata hati. Kita merasa nyaman dan sejuk. Apakah kita memberlakukan kesetaraan gender dengan kaum perempuan. Kesetaraan itu dapat kita lihat dari kesempatan bagi kaum perempuan untuk memberikan kontribusi dalam segala segi hidup bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Peran perempuan di parlemen, pemerintahan, dan swasta semakin besar meski persentasinya masih di bawah 30 persen. Sebagai pembanding, menurut hasil penelitian McKinsey terhadap 500 perusahaan di Amerika Serikat (AS, 2009), peran perempuan pada level profesional mencapai 53 persen, jabatan menengah sebesar 37 persen, senior management 26 persen, dan jabatan eksekutif dipegang wanita (14 persen dan hanya 3 persen menduduki chief executive officer/CEO). Di Indonesia? Sejak era kepemimpinan Soeharto hingga sekarang, peran wanita terus diberdayakan di segala bidang. Yang menyedihkan, kekerasan kepada kaum perempuan (ibu) dan anak masih sering kita dengarkan. Soekarno menghargai dan menghormati kaum wanita yang ia ekspresikan lewat buku Sarinah.