Nusantara disusun berdasarkan dari sejarah panjang yang diwarnai dengan berdirinya berbagai kerajaan-kerajaan besar di dalamnya. Dari kerajaan-kerajaan besar seperti Kutai, Sriwijaya, Mataram Kuno, Majapahit sampai Mataram Islam, telah melahirkan banyak pemimpin hebat, sekaliber Raja Mulawarman, Raja Balaputradewa, Raja Kertanegara, Prabu Hayam Wuruk sampai pada Raden Patah.
Para raja-raja ini menjadi 'besar' bukan karena luasnya wilayah taklukan, melainkan ajaran-ajaran kearifan yang begitu agung dan mulia yang dimiliki. Nama-nama hebat sekelas Raja Mulawarman, Raja Airlangga, Raden Patah dan Sultan Agung merupakan potret pemimpin yang memiliki kesadaran intelektual, kemapanan ilmu politik dan prinsip kepemimpinan yang matang. Kearifan raja-raja yang tertuang dalam buku ini, tidak hanya berupa petuah melainkan juga berupa tindakan, kebijakan, perenungan dan karya.
Dalam diskursus kajian sejarah raja-raja Nusantara misalnya, kajian mengenai kearifan para raja-raja ini seringkali luput dari tinjauan para sejarawan. Tak pelak, sangat sedikit kemudian pemahaman mengenai corak kepemimpinan Nusantara yang bisa terlacak. Karena itulah melalui buku ini, konsep kearifan para raja Nusantara mendesak untuk digali.
Sebab Nusantara, merupakan bangsa yang memiliki falsafah dan corak kepemimpinan yang berbeda dengan bangsa-bangsa lain. Melalui buku ini pulalah penulis mencoba untuk mewacanakan kembali bahwa Nusantara sesungguhnya darurat akan ‘Jati diri’!