Majapahit merupakan kerajaan tersohor yang pernah ada di bumi Jawa. Ketersohoran Majapahit tidak luput dengan keberhasilan program politik ‘Sumpah Palapa’ Gajah Mada dalam upaya menyatukan bumi Nusantara. Sebuah program politik yang dimulai sejak pemerintahan Tribhuwana Wijayatunggadewi hingga pemerintahan Hayam Wuruk.
Ketersohoran Majapahit tidak hanya kekuatan bala tentaranya saja melainkan pula berkembangnya kebudayaan, kesenian, dan kesusastraan. Namun, siapa sangka di balik ketersohorannya, ternyata Majapahit menyimpan borok-borok sejarah yang selama ini tidak terendus oleh banyak orang. Tercatat sejak berdiri hingga runtuhnya kerajaan tersebut, gejolak perang dan intrik kudeta mewarnai perjalanan Majapahit.
Perebutan kekuasaan antar trah Majapahit sejak era Wikramawardhana hingga Girindrawardhana merupakan potret bagaimana kegaduhan Majapahit begitu akut. Selain kudeta dan perang, Majapahit tidak luput dari bencana kelaparan, gempa bumi, dan meletusnya Gunung Kelud. Serangkaian perang, kudeta dan peristiwa alam ini telah menggetarkan pulau Jawa.
Nah, buku ini, mencoba untuk menelanjangi kembali borok-borok yang tersimpan di balik ketersohoran Majapahit. Borok sejarah yang lahir dari perseturuan dan penindasan. Sebuah aib yang akan menyadarkan kita, bahwa sejarah Majapahit ternyata tidak seindah yang dibayangkan.