Image of Dari Kosmologi Ke Dialog: Mengenal Batas Pengetahuan, Menentang Fanatisme

Text

Dari Kosmologi Ke Dialog: Mengenal Batas Pengetahuan, Menentang Fanatisme



Laplace bersabda, "Daya-daya alam sendirilah yang melakukan koreksi ketika terjadi penyimpangan. Karena keseimbangan dinamis tata surya adalah konsekuensi hukum-hukum fisika." Lantas di mana posisi agama dan kitab suci harus kita letakkan dalam soal pelik ini? Masih belum cukup. Melalui M-Theory dan Theory of Everything (Teori Segalanya), "tembok" energi yang menyembunyikan singularitas semesta dapat ditembus sehingga mimpi Einstein untuk membaca pikiran tuhan tatkala menciptakan alam semesta mungkin dapat menjadi kenyataan, lalu ilmu pengetahuan berhenti berkembang, dan manusia menjadi sama dengan tuhan.
Itu semua jelas bicara ketegangan antara jelajah nalar dan cerapan keimanan. Antara mempercayai perubahan dunia dengan fakultas rasio dan fakultas intuisi. Sementara di saat bersamaan, kebenaran yang dengan tergopoh kita kejar tetap menjadi hantu yang berkelibat tapi tapi tak pernah dapat dijerat. Dalam karya ungggulan yang dianggit dr Nurcholis Madjid Memorial Lecture 2010 inilah ketegangan itu coba dilerai dengan sebuah dialog berarus tenang, namun menggendam. Semata demi memafhumi di mana batas untuk berpijak hingga takkan lagi ada fanatisme yang jumud dan akut.


Ketersediaan

I00295-C1I00295My LibraryTersedia

Informasi Detail

Judul Seri
-
No. Panggil
I00295
Penerbit Mizan : Jakarta.,
Deskripsi Fisik
14 x 21 cm / 279 pg
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
9786029763355
Klasifikasi
113 / SUP / d
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subjek
Info Detail Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab

Versi lain/terkait

Tidak tersedia versi lain




Informasi


DETAIL CANTUMAN


Kembali ke sebelumnyaDetail XMLKutip ini