Ketika kutulis di pintu rumahku:
“Sebelum masuk, tinggalkanlah semua tradisimu di luar!”
Tak seorang yang mengetuk pintu, apalagi mengunjungiku!
“Rumah Kahlil Gibran” memang tidak biasa. Di dalamnya anda akan menemukan Alkitab, Injil, Al-Quran, Veda, Dhammapada, Zend –Avesta, Tao The Ching dan kitab suci dari berbagai tradisi ditaruh sama tinggi. Salib Yesus tergantung di samping kaligrafi Muhammad. Bersama Zarathustra dan Buddha, para nabi, para avatar dan para sufi menyalami anda.
Itu membuat gerah banyak orang di antara kita. Mereka berontak: haruskan kita melepaskan sekian tradisi yang selama ini kita junjung tinggi, hanya untuk menemui seorang penulis gila dalam sepi? Apakah ia punya pengganti yang lebih berarti?
Kahlil Gibran tidak menawarkan harapan akan "Jaman Baru". Ia mengajak Anda untuk menjadi "Manusia Baru". Ia ibarat sebuah ombak dalam lautan kehidupan. Ombak yang beriak setiap saat, tetapi dalam sesaat itu tersimpan rahasia kehidupan. Dalam kesementaraannya tersembunyi misteri keabadian.
Hanya seorang pemberani yang mengetuk pintu rumahnya, lalu masuk dan menyalami misteri itu.