Detail Cantuman
Pencarian SpesifikText
Mengolah Dan Membina Hati Yang Damai: Sebuah Risalah Singkat
Tidak bisa kita sangkal bahwa pada zaman modern ini, kedamaian hati sungguh menjadi barang yang langkah. Hal ini dapat kita lihat dengan jelas di luar Gereja. Namun di dalam gereja-antara kita sendiri-harus kita akui bahwa, kedamaian hal itu masih belum terwujud sepenuhnya. Perkawinan Katolik yang kandas, jumlahnya tambah hari tambah besar. Bagaimana satu perkawinan bisa bahagia bilamana tidak ada kedamaian hati para pasutri? bagaimana anak-anak mereka tumbuh sebagaimana diharapkan, bilamana tidak ada kedamaian dalam keluarga itu? kenapa hati kita tidak damai? bukankah melalui Sakramen Pembaptisan, Tuhan Yesus menjanjikan kita satu kedamaian yang asli, yang tidak bisa kita peroleh di dunia ini? (bdk. Yoh 14,27). Mungkin sekali kita mengharapkan kedamaian hati yang sejati itu sebagai satu kedamaian yang sudah jadi ,siap digunakan seperti semua barang instan yang kita beli di supermarket. Kita lupa bahwa semua Karunia Tuhan seperti bakat-bakat yang kita miliki-perlu kita tanggapi dengan sepenuh hati. Dalam kehidupan Rohani, Tuhan selalu menuntun keseriusan kita menyambut segala karunia yang diberikan-Nya. keseriusan itu yang menandakan bahwa kita sungguh-sungguh menghargai karya-Nya yang akan kita pergunakan bukan demi kemuliaan kita, tetapi demi kemuliaan-Nya. Kedamaian hati merupakan petanda kekudusan hidup. Suatu petanda bahwa kita hidup bersatu dengan Tuhan seperti ranting pohon dengan pokok pohon (bdk. Yoh 15,1-10) Inilah kedamaian hati sejati yang kita idam-idamkan yang dapat kita rasakan di tengah-tengah pergolakan hidup yang ganas di tengah-tengah dunia. Namun bagaimana kita bisa menanggapi karunia damai yang Tuhan berikan kepada kita masing-masing itu? Pastor Jacques Philippe dalam satu Risalah singkat mengenai kedamaian hati, menuliskan langkah-langkah dasar yang dapat kita lakukan untuk menanggapi Karunia Tuhan tersebut. Petunjuk-petunjuk yang diberikan-Nya singkat dan jelas yang dapat dijalankan oleh siapa pun, baik biarawan/wati maupun umat awam yang hidup di tengah-tengah dunia. Setelah meyakinkan kita bahwa tanpa perjuangan Rohani tidak mungkin kita memperoleh kedamaian hati itu. Pastor Jacques Philippe-seorang biarawan yang menetap di roma sejak 1985 memaparkan berbagai cara bagaimana menanggapi hal-hal yang membuat hati kita kehilangan damai. Risalah singkat ini diakhiri pada bab ke 3 dengan memaparkan pandangan dari beberapa penulis Gereja Katolik yang terkenal. Memang dari kehidupan orang-orang kudus sesuai dengan panggilan hidup mereka masing-masing, selalu kita saksikan kedamaian hati sejati. Hanya dengan hati yang damai, kita dapat memenuhi tugas yang Tuhan berikan kepada kita masing-masing memberikan damai hati kepada orang lain.
Ketersediaan
I00874-C1 | I00874 | My Library | Tersedia |
Informasi Detail
Judul Seri |
-
|
---|---|
No. Panggil |
I00874
|
Penerbit | Murai Publishing : Sidoarjo., 2017 |
Deskripsi Fisik |
12,5 x 18,5 cm / 193 pg
|
Bahasa |
Indonesia
|
ISBN/ISSN |
9786026172204
|
Klasifikasi |
230 / PHI / m
|
Tipe Isi |
-
|
Tipe Media |
-
|
---|---|
Tipe Pembawa |
-
|
Edisi |
-
|
Subjek | |
Info Detail Spesifik |
-
|
Pernyataan Tanggungjawab |
-
|
Versi lain/terkait
Tidak tersedia versi lain