Epik besar India, Mahabarata paling sedikit telah berusia 3.500 tahun. Dalam versi asli yang menggunakan bahasa Sanskerta, panjang karya ini mencapai seratus ribu bait puisi-sampai saat ini merupakan epik terpanjang di dunia. Bersama Ramayana, karya ini merupakan inti sari warisan kultural dan religius India, pemaparan nilai-nilai kehidupan individu dan masyarakat yang telah membentuk tekstur masyarakat India selama ribuan tahun.
Mahabarata disarati begitu banyak hal yang menarik. Pada satu tingkat, ia adalah sebuah kisah akbar dengan karakter-karakter nyata yang tak terlupakan tokoh-tokoh bangsawan maupun rakyat biasa, kesatria, raja, dan brahmana. Pengorbanan, kemuliaan hati, keberanian, kebajikan, ketamakan, kebencian, dan intrik merupakan bagian dari pertarungan mahabesar antara dua cabang dari satu keluarga yang mencapai puncaknya dalam pertempuran delapan belas hari di Padang Kurusetra.
Di tingkatan yang lain, pertempuran tragis di Kurusetra melambangkan pergulatan abadi manusia untuk membedakan mana yang benar dan mana yang salah, untuk memilah tindakan yang tepat dari tindakan yang keliru-hal-hal yang dijabarkan dalam Bhagavadgita, salah satu bagian epik ini, dan barangkali merupakan teks pemikiran filsafat dan pemahaman spiritual India yang paling berpengaruh. Dengan keterampilan menulis yang nyaris sempurna, R.K. Narayan mencipta ulang irama dan kebesaran epik yang telah bertahan selama berabad-abad dengan kemampuan yang mencengangkan Mababarata.