Apakah Anda mengetahui bahwa selama abad-abad pertama kekristenan tidak ada sesuatu hal menyerupai
upacara perkawinan gerejani? Perkawinan-perkawinan telah diatur oleh orangtua, atau pasangan-pasangan secara sederhana mengikat diri satu sama lain. Bagaimanapun, petugas-petugas gerejani segera menyadari kebutuhan akan saksi nikah untuk menyatukan dan mengembangkan Misa Perkawinan yang khusus yang masih kita rayakan hingga kini.
Kitab Suci berisi sangat sedikit petunjuk mengenai kehadiran Yesus pada pesta perkawinan di Kana. Dalam buku ini, teolog Joseph Martos memberi tafsiran atas ajaran Yesus dan para Rasul lainnya untuk menyampaikan kepada kita sekilas sejarah perkawinan. Penulis menjabarkan perubahan-perubahan dalam sakramen perkawinan: bagaimana sakramen ini berkembang dari pemahaman Abad Pertengahan atas perkawinan sebagai suatu "kontak" menuju apa yang disebut Konsili Vatikan II sebagai "kemesraan dalam persekutuan hidup dan cinta", yang merenungkan ikatan antara Kristus dan Gereja. Buku ini merupakan salah satu dari delapan seri SAKRAMEN-SAKRAMEN GEREJA oleh Joseph Martos.