Gospel (Injil) adalah wahyu Tuhan, betapapun sebagian isinya dinilai mengalami distorsi. Mencemoohnya sama dengan menodai firman Allah, apa pun agama yang dianutnya. Karena itulah, ia disebut Kitabullah, dan para pengimannya disebut Ahlulkitab. Sebagaiman al-Quran dan Taurat, Gospel memancarkan pendar kebenaran yang menerjang kisi-kisi agama dan golongan.
Karena kebenaran akan senantiasa selaras dengan akal budi dan norma-norma moral, tidak perlu ada dinding pembatas atas nama-nama fanatisme. The True Gospel of Christ tidak memuat ajakan dan propaganda yang menyulut kebencian. Sebaliknya aroma semerbak kesepahaman akan tercium dari lembaran-lembaran yang bening.