Galileo adalah sebuah nama yang menggetarkan dunia sains dan Gereja. Di dunia sains, namanya ditulis dengan tinta emas atas perintisan sains modern yang mengandalkan metode eksperimen, menggantikan pendekatan filsafat spekulatif Aristotelian. Sebaliknya, di dunia Gereja, namanya sempat ditulis dengan tinta hitam karena mendukung paham heliosentris, berlawanan dengan paham geosentris yang dianut Gereja pada abad ke-17 itu - kendatipun pada akhirnya Gereja memutihkan namanya pada 1992. Semua itu adalah fakta sejarah yang telah dikenal.
Maria Celeste, putri Galileo yang memilih takdir sebagai seorang biarawati, mengisahkan sisi lain kehidupan Galileo yang jarang sekali dikenal. Melalui surat-surat sang putri, tergambarlah sosok lain Galileo yang lebih manusiawi - sebagai sesosok pribadi yang bergulat dalam pencarian, seorang ayah yang penuh cinta kasih, seorang penganut agama yang gelisah -- di tengah pergumulan sains/agama/kuasa pada abad ke-17.