Image of Memuliakan Allah Dengan Melestarikan Alam Ciptaan

Text

Memuliakan Allah Dengan Melestarikan Alam Ciptaan



Allah menciptakan manusia pria dan wanita menurut citranya sendiri dengan suatu tugas perutusan "Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi”( Kej.1:28). Dalam tugas yang telah diberikan Allah tersebut jelas terungkap adanya hubungan yang erat antara manusia dengan bumi yang didiaminya. Seperti digambarkan dalam Kitab Kejadian 2:8-25, bumi yang diciptakan Allah dengan kebijaksanaan-Nya memang dimaksudkan sebagai lingkungan hidup bagi manusia. Manusia yang telah diciptakan Allah harus mengusahakan dan memelihara apa yang telah diberikan Allah kepadanya (Kej.3:15). Allah sendiri sangat berkenan akan bumi yang telah dibuat-Nya sehingga Ia berjalan-jalan dalam taman itu pada waktu sejuk (Kej.3 8).
Dari cerita alkitabiah yang sederhana mengenai penciptaan akhirnya dapat kita tarik kesimpulan bahwa penyerahan "pengurusan", "pemeliharaan", “pengelolaan", "penanganan" yang diberikan Allah kepada manusia mengandung di dalamnya rasa tanggung jawab atas apa yang telah diberikan Allah- Termasuk pula larangan untuk menggunakan kewenangannya menurut kehendak hatinya sendiri. Pengaturan yang disebut dalam Kitab Suci sebenarnya ingin menggambarkan bagaimana manusia harus menyatu secara harmonis dengan bumi, tempat tinggalnya.
Namun tugas, kepercayaan dan berkat yang diberikan kepada manusia untuk memelihara dan mengusahakan alam tidak ditanggapi dengan setia Dengan kemampuan yang ada padanya manusia mulai merusak alam. Eksploitasi besar-besaran atas sumber daya alam dilakukan tanpa mengindahkan kelestarian alam. Pencemaran besar-besaran didukung dengan gaya dan pola hidup konsumtif semakin memperburuk keadaan lingkungan yang telah rusak akibat eksploitasi. Manusia dengan kemajuan teknologi dan pengetahuan yang dimilikinya mulai menunjukkan superioritasnya terhadap alam, alam diperlakukan seakan-akan sebagai tambang yang dapat dikuras sehabis-habisnya demi kepentingan manusia yang pada akhirnya menimbulkan krisis ekologi.
Melihat kenyataan ini maka tesis ini ditulis tidak untuk mencari siapakah yang harus disalahkan atas kerusakan alam yang telah terjadi, tetapi untuk mencari pemahaman yang tepat atas alam yang telah diberikan Allah kepada manusia, untuk mengerti tugas perutusan manusia atas tanggung jawabnya terhadap alam dan untuk melihat bahwa segala sesuatu dalam alam ini memiliki nilai dalam dirinya sendiri karena mereka dengan cara berada yang mereka miliki merupakan pengungkapan diri Allah. Mereka adalah artikulasi tercipta dari Sabda kekal, Kebijaksanaan Ilahi. Alam dengan segala isinya seharusnya menjadi Injil yang berbicara tentang Allah "Sebab orang dapat mengenal Khalik dengan membanding-bandingkan kebesaran dan keindahan ciptaan-Nya" (Keb.l3:5). Kesadaran akan kehadiran Allah dalam ciptaan-Nya ini harus mengingatkan manusia untuk tetap menjaga dan melestarikan alam karena itu pula maka pada bagian akhir tulisan ini diberikan beberapa hal yang dapat dilakukan sebagai reksa pastoral untuk melestarikan alam yang merupakan jejak keagungan Allah bagi manusia.


Ketersediaan

I32759-C1I32759My LibraryTersedia

Informasi Detail

Judul Seri
Tesis untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Menyelesaikan Magister Humaniora
No. Panggil
I32759
Penerbit Sekolah Tinggi Filsafat Teologi Widya Sasana : Malang.,
Deskripsi Fisik
101 p., 28 cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
Carmel, III No.60/T/51
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subjek
Info Detail Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab

Versi lain/terkait

Tidak tersedia versi lain




Informasi


DETAIL CANTUMAN


Kembali ke sebelumnyaDetail XMLKutip ini