ABSTRAKSI
Berutu, Tamrin. 2011. Pengembangan Panduan Konseling Eksistensial Untuk Meningkatkan Penerimaan Diri Siswa Sekolah Menengah Pertamo. Tesis. Program Studi Magister Bimbingan dan Konseling. Program Pascasarjana Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (l) Dr. Triyono, M.Pd (2) Dr. Imanuel
Hitipiuw, MA.
Kata kunci: Pengembangan, Panduan, Konseling Eksistensial, Penerimaan Diri, sekolah Menengah Pertama.
Penelitian pengembangan ini terinspirasi oleh maraknya tindakan-tindakan remaja yang mencerminkan rendah penerimaan dirinya seperti; perkelahian antar pelajar, bunuh diri, prestasi belajar di bawah kemampuan, dan sebagainya. Karena itu, siswa-siswi (remaja) yang mengalami penerimaan diri rendah perlu mendapat layanan konseling, khususnya untuk tindakan kuratif sehingga mereka mampu menjalani dan menghadapi masa remaja yang penuh dengan konflik yang disebut dengan masa Strom
& Stress.
Penelitian pengembangan ini bertujuan untuk menghasilkan panduan konseling eksistensial yang memiliki reliabilitas sebagai produk pengembangan. Produk tersebut diharapkan dapat dimanfaatkan pada lingkup sekolah sebagai salah satu sarana dalam membantu siswa untuk mengembangkan dirinya sehingga mereka dapat menyadari, memahami dan mengevaluasi diri secara fisik, emosi maupun sosial. Terapi eksistensial merupakan salah satu pendekatan konseling yang berorientasi pada aspek kognitif.
Rancangan penelitian ini menggunakan Research & Development yang bertujuan untuk mengetahui apakah panduan konseling eksistensial efektif untuk meningkatkan penerimaan diri siswa SMP. Konseling eksistensial dilakukan selama 5 kali pertemuan sesuai dengan tahap-tahap yang terdapat dalam panduan. Peneliti berkolaborasi dengan guru pengajar, wali kelas dan konselor untuk menjadi observer pada setiap tahapan konseling. Penelitian ini dilaksanakan di SMPK St.Yusuf 2, Malang, dalam tahun pelajaran 2010/2011 mulai dari awal Februari 2011 sampai dengan Mei 2011.
Dari hasil penilaian uji ahli, uji kelompok kecil (konselor) disimpulkan bahwa panduan konseling eksistensial untuk meningkatkan penerimaan diri siswa SMP tepat dilakukan di SMP, baik dari segi feasibility, utility maupun accurasi-nya. Sedangkan hasil uji panduan konseling eksistensial secara empirik melalui uji kelompok terbatas untuk membuktikan efektivitas konseling eksistensial dilakukan uji statistik dengan menggunakan uji statistika non parametrik yang menggunakan SPSS 17 dengan rumus Wilcoxon Sign test untuk melihat apakah terdapat perbedaan nilai sebelum dan sesudah konseling. Hasil uji statistik diperoleh harga z sebesar - 2.366 dan harga asymp sign sebesar 0.018. Dari perolehan harga tersebut dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan dan terjadi peningkatan setelah konseling di mana harga asymp sign 0.018 < α 0.05 untuk signifikansi 5% dua sisi. Artinya, pengembangan panduan konseling eksistensial efektif atau bermanfaat bagi siswa SMP untuk meningkatkan penerimaan diri.