Detail Cantuman
Pencarian SpesifikText
Reformasi Prematur: Jawaban Islam Terhadap Reformasi Total
Semenjak terjadinya krisis ekonomi pada pertengahan tahun 1997 lalu; gema tuntutan reformasi yang digerakkan oleh para mahasiswa menghentakkan atmosfir kehidupan nasional. Meskipun bermula dari krisis ekonomi, bola tuntutan reformasi itu bergulir deras ke bidang politik. Soeharto pun dengan berat hati melepaskan jabatan presiden yang sudah dinikmatinya selama 32 tahun. Selama 32 tahun itulah pembangunan Ekonomi dibangun di atas praktek kejahatan-kejahatan politik dan nafsu pribadinya. Semua memprotes praktek politik menindas yang dianggap menjadi sumber penyebab atau akar masalah praktek ekonomi yang tidak sehat. Monopoli, korupsi, kolusi, dan nepotisme, serta praktek-praktek kekuasaan yang tamak telah memaksa Soeharto, seorang tiran yang melebihi Fir'aun untuk ukuran masa kini, jatuh tersungkur dari kursi kekuasaail dan tanpa tanggung jawab sedikit
pun membiarkan negeri ini berada dalam kondisi yang semakin mencekik leher. Umat Islam sebagai rakyat yang mayoritas, yang hidup, beranak, berjuang dan mati di tanah air yang dipertahankan turun-temurun ini, menjadi taruhan dari perjudian politik di era reformasi sekarang ini.
Dalam perspektif demikian, munculnya cendekiawan -cendekiawan kritis seperti Amien Rais, Abdurrahman Wahid, atau Nurcholish Madjid, telah memberikan tawaran solusi atas berbagai persoalan sosial-ekonomi-politik yang memang sangat kompleks. Pemikiran-pemikiran kritis para cendekiawan itu bisa membuka perspektif baru dan mampu memberikan semacam pencerahan dalam kehidupan politik nasional. Tokoh-tokoh tersebut -yang memiliki political leverage cukup tinggi untuk mampu menahan terjadinya radikalisme massa- berfungsi untuk membuka jalan dan menjadi semacam personifikasi dalam proses persiapan menghadapi akhir dari kemelut yang telah lama melanda negeri kita ini. Tapi adakah mereka yang menjadi tokoh-tokoh reformasi itu mewakili rakyat banyak, atau hanya sekedar mewakili kepentingan pribadi dan kelompoknya saja? Ataukah akan menjadi tiran-tiran baru yang akan terus mencengkram umat Islam Indonesia hingga kiamat datang? Gerakan massa yang menjelma menjadi people's power, akan memicu radikalisme dan Tindakan-tindakan revolusioner, oleh karenanya sangat bergantung pada daya adaptasi dan kemampuan akomodasi sistem kekuasaan yang berlaku sekarang.
Ketersediaan
I09395-C1 | I09395 | My Library | Tersedia |
Informasi Detail
Judul Seri |
-
|
---|---|
No. Panggil |
I09395
|
Penerbit | Darul Falah : Jakarta., 1998 |
Deskripsi Fisik |
15,5 x 24 cm / 284 pg
|
Bahasa |
Indonesia
|
ISBN/ISSN |
-
|
Klasifikasi |
297.272 / AL / r
|
Tipe Isi |
-
|
Tipe Media |
-
|
---|---|
Tipe Pembawa |
-
|
Edisi |
-
|
Subjek | |
Info Detail Spesifik |
-
|
Pernyataan Tanggungjawab |
-
|
Versi lain/terkait
Tidak tersedia versi lain