Karya ini adalah buah inspirasi dari candi Borobudur. Seperti empat tangga naik ke candi yang datang dari keempat mata angin, karya ini menelusuri Borobudur dari empat sisi. Pertama, Candi Borobudur sebagai peninggalan sejarah bangsa Indonesia yang kaya. Kedua, Candi Borobudur sebagai bentuk pencitraan dari kisah-kisah pencerahan yang membantu manusia bercermin diri. Ketiga, Candi Borobudur sebagai bagian yang tak terpisahkan dari lingkungan dan masyarakat sekitarnya, dengan berbagai potensi alam dan budaya. Dan keempat, Candi Borobudur sebagai tempat wisata yang mempertemukan pengunjung dan peziarah dari seluruh dunia. Selain itu, ada juga arah vertikal - Candi Borobudur adalah monumen agama Buddha terbesar di dunia yang bertujuan untuk mengarahkan relasi manusia menuju keilahian. Buku ini mengemas kelima arah tersebut dalam sebuah petualangan.
Karya ini memadukan unsur-unsur fiksi dan unsur-unsur yang sungguh-sungguh dapat ditemukan dalam
kehidupan nyata. Tokoh-tokohnya bukan berdasarkan orang-orang tertentu, melainkan dapat mencerminkan siapa saja. Perjalanan mereka adalah perjalanan kita yang membaca dan mendengarnya. Kejadian-kejadian yang dikisahkan adalah perpaduan unsur sejarah, kisah-kisah yang ditampilkan relief-relief candi, kegiatan nyata masyarakat sekitar, dan pengalaman tokoh-tokoh kita. Selain itu, buku ini menggambarkan bagaimana setiap orang diundang untuk melakukan petualangan hidup masing-masing, untuk menjelajahi ke daerah-daerah dan dunia-dunia baru, untuk belajar dari sejarah, alam, dan dari orang-orang lain, hingga menemukan apa yang dicarinya.