Bernard Haring, dalam luku ini, memperkenalkan misteri serta relevansi Hati Kudus Yesus dari kacamata Kitab Suci dan Tradisi Gereja. Devosi lama dilihatnya melalui sudut pandang baru sehingga devosi ini memperoleh landasan iman yang kontekstual.
“Aku merindukan kematianku sebagai jawaban tuntas 'Ya" dan 'Amin" pada rencana keselamatan Allah." -(BERNARD HARING)
Bernard Haring adalah seorang yang berhati mulia yang tidak pernah berkeinginan lain selain menjadi seorang Pastor Paroki. Ia seorang yang sangat sederhana dan penuh kasih, seorang yang beriman teguh dan mendalam. Pengaruhnya sangat nyata dalam kehidupan Gereja di zaman modern ini.
Dua minggu sebelum meninggal, Pastor Bernard Haring sempat menyinggung soal imamat. Ia menulis demikian, "... kita ditahbiskan untuk menjadi diakon permanen, pelayan abadi dalam mengikuti Kristus, Hamba Yahweh". Selanjutnya ia menulis, "Tadi malam saya tidur nyenyak dan bermimpi sedang membimbing sebuah retret perpisahan." Mimpi yang indah....