Sinden, hanya dikenal di pentas wayang. Acap kali disamakan dengan perempuan murahan yang rela menjadi simpanan lelaki hidung belang. Tak jarang, dianggap pula sebagai profesi rendahan, bahkan perempuan buangan.
Dengan latar belakang penculikan aktivis yang terus berulang dalam sejarah bangsa ini, novel ini akan mengajak para pembaca menelusuri dunia sinden lebih mendalam. Bahkan, bagian-bagian yang dianggap tabu oleh masyarakat Jawa dikisahkan dengan tuntas di sini. Termasuk praktek “pelacuran” terselubung yang mewarnai kehidupan mereka. Dan, kita akan tahu, seorang sinden yang tetap teguh memegang prinsip adalah penjaga kebudayaan leluhurnya. Ia adalah perempuan sejati yang layak untuk dihormati. Ia pahlawan bagi peradaban.