Detail Cantuman
Pencarian SpesifikText
Kesepian Rohani Sebagai Bagian Dari Malam Gelap: Suatu Studi Komparatif Gagasan "Kesepian Rohani" Menurut Ignasius Dari Loyola Dan Gagasan "Malam Gelap" Menurut Yohanes Dari Salib
Kata kunci: hidup rohani, pengalaman negatif, lgnasius dari Loyola, kesepian rohani, Yohanes dari Salib, malam gelap, iman, sarana untuk maju
Setiap orang yang membangun hidup rohani akan menemukan berbagai pengalaman dalam perjalanan rohaninya. Sebagian dari pengalaman-pengalaman itu ada yang 'positif’, menyenangkan, meneguhkan, membesarkan semangat untuk terus melakukan latihan-latihan rohaninya. Tetapi juga ada yang 'negatif’ , tidak enak, tidak menyenangkan, membuat orang tidak mau merasakan rasa tidak enak, tidak nyaman, itu dan bahkan menyangkal, menolak, aktivitas atau latihan-latihan rohani yang berkaitan dengan rasa tidak enak tersebut. Orang, bisa terjadi, tergoda atau terdorong untuk menghentikan latihan rohaninya.
Sesungguhnya pengalaman semacam itu disebut 'negatif’ bukan karena serta-merta menimbulkan dampak buruk secara rohani bagi yang bersangkutan. Dampak buruk itu terjadi apabila orang tidak memahami apa sesungguhnya pengalaman itu, apa yang sesungguhnya terjadi padanya, dan, karenanya tidak tahu juga bagaimana menyikapinya dengan benar. Dengan kata lain, pengalaman negatif justru merupakan sarana bagi setiap orang untuk mengalami kemajuan, pertumbuhan atau perkembangan, dalam hidup rohaninya, sejauh ia memahami dengan benar apa yang ia alami dan bagaimana ia mesti menyikapi pengalaman itu.
Contoh dari pengalaman negatif antara lain adalah kesepian rohani dan malam gelap. Ignasius dari Loyola dalam Pedoman Pembedaan Roh-roh yang dituliskannya dalam karyanya Latihan Rohani, mengungkapkan berbagai hal mengenai kesepian rohani. Sementara, Yohanes dari Salib mengajar tentang malam gelap dalam dua bukunya, Mendaki Gunung Karmel dan Malam Gelap.
Meski merupakan dua keadaan yang berbeda toh di antara keduanya terdapat kesamaan. Dalam kedua pengalaman ini, iman memainkan peran yang penting bagi orang yang hendak maju dalam hidup rohani. Berangkat dari titik kesamaan itu kita bisa -mencapai suatu pemahaman bahwa kesepian rohani merupakan bagian dari malam gelap. Dalam pengalaman malam gelap, orang bisa mengalami kesepian rohani.
Meski demikian, harus selalu diingat bahwa pengalaman negatif dalam hidup rohani selalu merupakan kesempatan, saranq untuk maju dan bertemu dengan Allah. Orang dipanggil untuk belajar menyikapinya dengan benar dan memeroleh manfaat rohani yang disiapkan Allah baginya.
Ketersediaan
I32767-C1 | I32767 | My Library | Tersedia |
Informasi Detail
Judul Seri |
Tesis Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Menyelesaikan Program Magister Humaniora
|
---|---|
No. Panggil |
I32767
|
Penerbit | Sekolah Tinggi Filsafat Teologi Widya Sasana : Malang., 2013 |
Deskripsi Fisik |
154 p., 28 cm
|
Bahasa |
Indonesia
|
ISBN/ISSN |
-
|
Klasifikasi |
Carmel, III No.60/T/59
|
Tipe Isi |
-
|
Tipe Media |
-
|
---|---|
Tipe Pembawa |
-
|
Edisi |
-
|
Subjek | |
Info Detail Spesifik |
-
|
Pernyataan Tanggungjawab |
-
|
Versi lain/terkait
Tidak tersedia versi lain