Image of Spiritualisme Jawa: Sejarah, Laku, Dan Intisari Ajaran

Text

Spiritualisme Jawa: Sejarah, Laku, Dan Intisari Ajaran



…jelas kiranya bahwa klaim dari para pengamat dan peneliti yang menilai kejawen merupakan sinkretisme antara Islam dengan nilai-nilai lama yang terdapat di Jawa, perlu sejenak di renungkan dan di koreksi. Sebab, dalam sejarahnya, orang jawa tidak pernah melakukan upaya sinkretisasi.
Orang jawa hanya melakukan “pembukaan diri”. Terbuka menyilahkan nilai dan ajaran dari manapun datangnya ke jawa, dan menerimanya (dalam arti menggunakannya) manakala dinilai berguna, bermanfaat bagi diri pribadi dan masyarakat.
Sekali lagi, Jawa bukan sebuah pabrik yang sengaja mencampur berbagi macam agama dan kepercayaan, kemudian memformulasikan, serta memprosesnya untuk menghasilkan suatu produk baru. Spiritualisme Jawa benar-benar ibarat telaga seperti disanepakan para leluhur. Ia tidak memanggil ikan , lumut, maupun ganggang, hidup dalam habitatnya. Ia tidak menetapkan undang-undang patebayatan bagi setiap makhluk dan benda-benda yang berbeda di sana. Ia hanya menampung, menerima dengan tangan juga. Maka, telaga itu pun tidak dapat diklaim sebagai milik ikan, milik ganggang, milik cacing, melainkan milik semua yang tinggal dan tumbuh berkembang di dalamnya.
Demikian pula halnya dengan dunia spiritualisme Jawa,atau kejawen.Ia harus dipahami sebagai media yang sangat terbuka dan tulus menerima berbagai nilai, sehingga nilai-nilai tadi benar-benar menjadi kulit daging orang Jawa.


Ketersediaan

I03725-C1I03725My LibraryTersedia

Informasi Detail

Judul Seri
-
No. Panggil
I03725
Penerbit Mamayu Publishing : Yogyakarta.,
Deskripsi Fisik
14,5 x 21 cm / 264 pg
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
9786029715897
Klasifikasi
181.16 / SAN / s
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subjek
Info Detail Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab

Versi lain/terkait

Tidak tersedia versi lain




Informasi


DETAIL CANTUMAN


Kembali ke sebelumnyaDetail XMLKutip ini