Image of Manusia Mencari Kebahagiaan (Dialog Filosofis-Etis Gagasan Ki Ageng Suryomentaram Dan Bertrand Russell)

Text

Manusia Mencari Kebahagiaan (Dialog Filosofis-Etis Gagasan Ki Ageng Suryomentaram Dan Bertrand Russell)



Kata Kunci: Kebahagiaan, Ketidakbahagian, sumber kebahagiaan, Raos Gesang, Mulur mungkret, Tukang catat, Pangawikan pribadi, Kramodangsa, Tukang nyawang, Manungsan tanpa ciri, Raos sejatining diri.
Setiap manusia mengejar kebahagiaan. Kebahagiaan yang dikejar bukanlah kebahagiaan yang semu atau sementara, melainkan kebahagiaan yang sejati. Dan yang dimaksud dengan kebahagiaan sejati ialah kebahagiaan yang memiliki nilai tertinggi dalam hidup manusia. Kebahagiaan yang bersifat tetap atau abadi.
Namun dalam realitas hidup, manusia memiliki kesulitan untuk meraih kebahagiaan yang sejati. Hal ini dikarenakan manusia hidup dalam dunia keinginan. Dunia keinginan ialah suatu dunia yang ada dalam diri manusia yang bersifat mulur dan mungkret. Mulur dan mungkret yang dimaksud di sini menunjuk kepada dinamika pemenuhan keinginan diri yang tidak pernah akan terpuaskan. oleh karena sifatnya itulah maka manusia tidak pernah mencapai kebahagiaan yang sejati, melainkan hanya merasakan sebentar bahagia (kalau keinginan tercapai) dan sebentar tidak bahagia (kalau keinginan tidak tercapai).
Hal mendasar inilah yang dilihat oleh Ki Ageng Suryomentaram dan juga Bertrand Russell dalam diri manusia yang hidup pada saat itu. Mereka berusaha menjawab persoalan tersebut dalam kacamata filosofis etis yang memiliki dasar tradisi pemikiran filosofis yang berbeda. Yang satu menggunakan kacamata filosofis dalam tradisi pemikiran filsafat jawa yang kuat. Sedangkan yang lain menggunakan kacamata filosofis yang dibangun dalam tradisi filsafat Barat.
Gagasan atau pemikiran tentang kebahagiaan inilah yang akan diperdalam dalam tesis ini. untuk memperdalam tema ini, penulis menggali pemikiran dari kedua tokoh tersebut dalam ruang dialog gagasan atau pemikiran filosofis etis. Dalam dialog gagasan pemikiran tersebut ada kesamaan. Persamaan dan perbedaan tersebut ditampilkan apa adanya sebagai suatu kekhasan hasil pemikiran tokoh tersebut. Yang pertama-tama menjadi tujuan dialog tersebut ialah berusaha menemukan pemaknaan baru tentang kebahagiaan. Diharapkan dari pertemuan dialogis ini, tema tentang kebahagiaan semakin dapat dipahami dan dimengerti secara lebih baik dan mendalam.


Ketersediaan

I32766-C1I32766My LibraryTersedia

Informasi Detail

Judul Seri
Tesis Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Menyelesaikan Program Magister Humaniora
No. Panggil
I32766
Penerbit Sekolah Tinggi Filsafat Teologi Widya Sasana : Malang.,
Deskripsi Fisik
115 p., 28 cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
Carmel, III No.60/T/58
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subjek
Info Detail Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab

Versi lain/terkait

Tidak tersedia versi lain




Informasi


DETAIL CANTUMAN


Kembali ke sebelumnyaDetail XMLKutip ini