Image of Kesadaran Ekologis Melalui Gunungan Wayang Untuk Menumbuhkan Spiritualitas Karmel (Tinjauan Hermeneutika Terhadap Serat Manikmaya)

Text

Kesadaran Ekologis Melalui Gunungan Wayang Untuk Menumbuhkan Spiritualitas Karmel (Tinjauan Hermeneutika Terhadap Serat Manikmaya)



Krisis ekologis menjadi keprihatinan di seluruh dunia dewasa ini. Kerusakan alam sebagai bentuk dosa ekologis. Alam yang rusak sejalan dengan lemahnya penghayatan manusia terhadap simbol-simbol budaya. Simbol-simbol budaya dianggap hal biasa dan tidak bermakna. Kesadaran ekologis hilang karena keserakahan manusia untuk mengeksplotasi alam. Fokus tesis ini ialah membangun kesadaran ekologis melalui gunungan wayang untuk menumbuhkan spiritualitas Karmel. Metodologi penelitian yang digunakan ialah penelitian kualitatif yang bersumber dari buku-buku tentang teologi, simbol budaya, dan spiritualitas Karmel. Analisis data penelitian menggunakan tinjauan hermeneutika Gadamer untuk mengolah teks Serat Manikmaya. Serat Manikmaya berisi kisah penciptaan manusia dan alam, kepedulian ekologis sebagai ungkapan manusia, dan eksplorasi alam untuk lebih mengenal alam sebagai rekan perjalanan manusia. Serat Manikmaya juga menunjukkan simbolisme kesadaran ekologis melalui gunungan wayang yang diwujudkan di dalam simbol fauna, simbol flora, dan simbol relasional manusia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesadaran ekologis berhubungan dengan konsep penciptaan, fenomena gunung yang dipindah,
dan relasi Dewi Sri dengan manusia. Kesadaran ekologis diungkapan melalui persatuan di dalam doa. Doa menjadi langkah awal untuk mencapai tahap kontemplatif. Semangat kontemplatif akan membuat manusia memandang dunia dengan kaca mata Allah. Kesadaran ekologis bisa ditumbuhkan melalui gunungan wayang yang menunjukkan harmonisasi ciptaan. Harmonisasi inilah yang melahirkan iman, harapan, dan kasih. Kesadaran ekologis melalui gunungan wayang menumbuhkan spiritualitas Karmel sehingga menekankan solidaritas di dalam proses perjalanan transformatif. Perjalanan transformatif ibarat mendaki puncak gunung yang diawali dengan keindahan, penuh pergulatan, dan diakhiri dengan perjumpaan dengan Tuhan di puncak gunung. Proses inilah yang disebut persatuan Allah dengan manusia. Kesadaran ekologis sebagai bagian dari teologi bisa dijumpai di dalam kebudayaan dan berperan penting untuk pendakian rohani menuju puncak gunung. Alam adalah rumah bagi manusia dan manusia sampai kepada Allah melalui alam. Manusia dipanggil untuk merawat alam sebagai bentuk panggilan mencintai Allah Pencipta.
KATA KUNCI: kesadaran ekologis, gunungan wayang, spiritualitas Karmel, persatuan, harmonisasi, solidaritas


Ketersediaan

I21528-C1I21528My LibraryTersedia

Informasi Detail

Judul Seri
Tesis Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Menyelesaikan Program Magister Filsafat
No. Panggil
I21528
Penerbit Sekolah Tinggi Filsafat Teologi Widya Sasana : Malang.,
Deskripsi Fisik
103 p., 28 cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
Carmel, III No.60/T/92
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subjek
Info Detail Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab

Versi lain/terkait

Tidak tersedia versi lain




Informasi


DETAIL CANTUMAN


Kembali ke sebelumnyaDetail XMLKutip ini