Tidak hanya mimbar yang penting, tetapi juga isi khotbah, Tak hanya medium yang penting, tetapi juga apa yang (seharusnya) dikatakan.
Bila isi itu kemudian harus diperhadapkan kepada pendengar maka pendengar dengan segala situasi dan kebutuhan yang melingkunginya juga penting, tak bisa disepelekan. Isi khotbah, karena itu, tak bisa hanya berangkat dari apa yang diketahui pengkhotbah, tetapi juga berangkat dari apa yang dialami pendengar (umat). Demi isi khotbah, antara pengkotbah dan pendengar mesti ada relasi afinitif.
Buku Bercerita Tentang Tuhan, Gagasan Homili ini berhasil menangkap arus kebutuhan yang sedang mengalir di kalangan umat, yang selama ini terlanjur terungkap secara negatif: membosankan, tidak ada isi, monoton, dan sebagainya. Tak hanya itu penulis juga berhasil mengemas kiat-kiat yang bisa dijalankan seorang pengkhotbah agar tampil sebagai produsen yang handal di hadapan konsumen yang sedang berada di tengah belantara kebutuhan yang selalu berubah. Buku ini menjadi sumbangan yang amat berharga dan layak untuk dibaca oleh siapa pun yang mau menjadi pengkhotbah yang sukses, Umat tidak hanya hadir di gereja untuk mengikuti perayaan Ekaristi, akan tetapi juga membutuhkan khotbah yang bermutu yang dijadikan sebagai bekal kehidupan umat dalam menghayati iman mereka.