Semua orang boleh berkata-kata. Setiap kata bisa diucapkan. Namun, bukan sembarang orang dapat menjadi pengkotbah yang bagus. Tidak sembarang kata-kata mempunyai hikmat. Tidak setiap orang dapat menemukan kekuatan inspirasi dalam kata-kata. Ibarat sekeping mata uang, kotbah memiliki dua sisi sekaligus. Selain materi yang mendalam, juga tidak kalah penting adalah bagaimana seni mengolah kotbah tersebut. Cara mengemas yang mumpuni seringkali membuat materi yang biasa menjadi luar biasa. Sebaliknya, isi bagus yang tidak mendapat pola penyampaian prima akan tinggal sebagai bahan mentah saja. Pesan kotbah menjadi sia-sia. Kotbah memang membutuhkan sentuhan-sentuhan istimewa. Sebab kotbah adalah inspirasi. Kotbah merupakan bekal rohani. Kotbah dapat membentuk hati yang penuh hikmat dan pengertian (1 Raj 3:12). Buku ini merupakan salah satu cara rileks untuk mengembangkan sentuhan tersebut.