Detail Cantuman
Pencarian SpesifikText
Sosiologi Ilmu Pengetahuan Berparadigma Ganda
Tema sentral karya Ritzer ini adalah tentang adanya beberapa paradigma dalam sosiologi. Yang dimaksudkannya dengan paradigma adalah pandangan fundamental tentang apa yang menjadi pokok persoalan disiplin tertentu. Paradigma dengan demikian, menurut Ritzer, merumuskan tentang apa yang seharusnya menjadi obyek studi disiplin tertentu. Paradigma dengan demikian, menurut Ritzer, merumuskan tentang apa yang seharusnya menjadi obyek studi disiplin tertentu. paradigma merupakan kesatuan konsensus yang terluas dalam satu disiplin yang membedakan antara komunitas ilmuwan (sub-komunitas) yang satu dengan yang lain. Paradigma juga menggolong-golongkan, mendefinisikan, dan menghubungkan antara berbagai exemplar, teori, dan metode serta instrumen yang terdapat di dalamnya.
Menurut Ritzer, sosiologi mempunyai tiga paradigma, yaitu:
1. Fakta sosial
Paradigma fakta sosial merupakan rintisan Emile Durkheim dalam The Rule of Sociological Method (1895) dan Suicide (1897). Fakta sosial terdiri dari dua macam yaitu fakta sosial material dan fakta sosial nonmaterial. Fakta sosial material, misalnya bentuk-bentuk bangunan, hukum, dan lain-lain. Sedangkan fakta sosial nonmaterial, misalnya waktu, opini, kepercayaan, dan sebagainya. Beberapa teori sosiologi yang masuk paradigma fakta sosial adalah 1. Teori Fungsionalisme Struktural; 2. Teori Konflik; 3. Teori Sistem; dan 4. Teori Sosiologi Makro.
2. Definisi sosial
Paradigma definisi sosial ini didasarkan pada salah satu karya Max Weber. Berbeda dengan Durkheim, Weber tidak dengan tegas memisahkan struktur sosial dan pranata sosial. Justru struktur sosial dan pranata sosial ini membentuk tindakan manusia agar penuh arti.
Berdasarkan konsep tentang tindakan sosial dan relasi sosial, terdapat lima ciri pokok sasaran penelitian sosiologi menurut Weber, yaitu: 1. Tindakan manusia, yang menurut si aktor mengandung makna yang subyektif; 2. Tindakan nyata dan yang bersifat membatin dan yang sepenuhnya bersifat subyektif; 3. Tindakan karena suatu situasi, sengaja diulang, dan tindakan dalam bentuk persetujuan diam-diam; 4. Tindakan yang diarahkan kepada individu atau kepada beberapa orang; dan 5. Tindakan itu memperhatikan tindakan orang lain dan mengarah pada tindakan itu.
Beberapa teori yang masuk dalam kategori paradigma definisi sosial, yaitu Teori Aksi (Action Theory), Interaksionisme Simbolik (Symbolic Interactionism), dan Fenomenologi (Phenomenology).
3. Perilaku sosial
Eksemplar paradigma ini adalah karya B.F Skinner. Skinner adalah orang yang mencoba menerjemahkan prinsip-prinsip behaviorisme ke dalam sosiologi. Penelitian paradigma sosial sering menggunakan metode eksperimen. Meskipun kadang juga menggunakan metode kuesioner, wawancara, dan observasi. Teori yang masuk dalam paradigma perilaku sosial adalah Behavioral Sociology dan Exchange Theory.
Ketersediaan
I25345-C1 | I25345 | My Library | Tersedia |
Informasi Detail
Judul Seri |
-
|
---|---|
No. Panggil |
I25345
|
Penerbit | RajaGrafindo Persada PT. : Jakarta., 1980 |
Deskripsi Fisik |
13,5 x 20,5 cm / 181 pg
|
Bahasa |
Indonesia
|
ISBN/ISSN |
-
|
Klasifikasi |
301 / RIT / s
|
Tipe Isi |
-
|
Tipe Media |
-
|
---|---|
Tipe Pembawa |
-
|
Edisi |
-
|
Subjek | |
Info Detail Spesifik |
-
|
Pernyataan Tanggungjawab |
-
|
Versi lain/terkait
Tidak tersedia versi lain