“Api Penyucian penuh kesakitan. Tempat itu dinamakan Kerajaan Rasa Sakit. Di dalamnya terdapat beberapa wilayah untuk pemurnian sesuai besarnya dosa”, demikian kesaksian dari St. Fransiska dari Roma.

Pada daerah bagian atas diisi oleh jiwa-jiwa yang menderita rasa sakit karena kehilangan; mereka tidak dapat melihat Tuhan dan telah melakukan dosa-dosa kecil. Bagi jiwa-jiwa ini, Api Penyucian merupakan sebuah kerinduan tak terbatas akan Tuhan dan kehadiran-Nya yang terberkati. Namun, Tuhan menerima doa-doa dan laku tobat serta silih yang dipersembahkan untuk meringankan penderitaan jiwa-jiwa ini. Bagian-bagian lain bisa Anda baca di dalam buku ini.

Seperti apa gambaran kehidupan setelah kematian, kita tak pernah mengetahuinya secara tepat. Kita mempercayai bahwa jiwa-jiwa orang yang meninggal akan diumumkan dalam purgatorium, api penyucian, sebelum masuk ke dalam Surga.

Buku “Kesaksian Orang Kudus Tentang Api Penyucian” membuka wawasan kita, sekaligus menyingkapkan sebagian jawaban perihal di mana dan bagaimana realitas yang dimaksudkan dengan purgatorium itu. Kisah-kisah di dalam buku ini lahir dari pengalaman pribadi orang-orang kudus. Mereka mendapatkan anugerah istimewa dari Tuhan untuk melihat dan merasakan penderitaan yang dialami oleh jiwa-jiwa di api penyucian. Mere menegaskan pula betapa pentingnya mendoakan jiwa-jiwa orang-orang yang telah meninggal.