Capitalism, Socialism and Democracy merupakan salah satu karya besar (magnum opus) dan klasik di bidang ilmu sosial abad ke-20. Apa yang membuat karya Schumpeter ini begitu brilian terutama adalah tiga hal: pandangan barunya terhadap demokrasi; analisisnya yang merupakan bid'ah atas pencapaian ekonomi kapitalis; serta argumentasi provokatifnya bahwa kapitalisme menuju kehancurannya--bukan karena kegagalannya, tetapi justru karena keberhasilannya. Namun, sejak buku ini ditulis lebih dari 50 tahun silam, banyak hal telah berubah dan berbagai peristiwa terjadi secara luar biasa. Sosialisme bangkrut, dan bukannya kapitalisme sebagaimana yang diprediksikan Schumpeter itu.
Banyak alasan mengapa buku Schumpeter ini perlu dibaca sebagaimana di masa-masa silam. Salah satunya bahwa analisis Schumpeter mengenai Marx sejauh ini merupakan upaya yang adil dalam menyoroti pemikiran Marx sehingga berbagai hal yang masih bernilai dari Marx terselamatkan hingga kini. Tanpa Schumpeter, sejarah akan mencatat kehilangan besar atas Marx. Ini semakin terasa penting mengingat surutnya ketertarikan pada Marxisme sehingga mengancam pengetahuan tentangnya akibat menguatnya konservatisme yang berkombinasi dengan kolapsnya sosialisme pada dekade 1980-an. Selanjutnya, bahasan tentang demokrasi dari Schumpeter pun masih sangat relevan untuk masa kini. Secara kritis ia memperlihatkan berbagai ilusi dalam demokrasi, seperti gagasan bahwa tugas politikus hanyalah melaksanakan kehendak "rakyat" , padahal jelas mereka senantiasa mempunyai kepentingannya sendiri. Ini harus diingat untuk memperoleh gambaran realistis tentang bagaimana demokrasi bekerja.
Di luar substansi pemikirannya, gaya Schumpeter pun perlu digarisbawahi. Anda mungkin tidak suka atau tidak setuju dengan berbagai bagian dalam bukunya, tetapi Anda akan menyukai cara bertuturnya. Fakta bahwa buku ini telah diterjemahkan ke dalam puluhan bahasa dan telah menginspirasi banyak sekali buku lain membuktikan bahwa buku Schumpeter ini pantas disebut sebagai karya klasik yang harus dibaca oleh setiap mahasiswa, akademisi, peneliti, pemikir juga para praktisi yang mempunyai konsern pada pemikiran sosial, ekonomi, politik dan humaniora.