Selang beberapa hari, keduanya berangkat menuju Cairo. Keduanya berkeinginan untuk melangsungkan pernikahannya secara tradisional. Ketika keduanya sampai di rumah. Rumah itu sepi. Terlihat bekas-bekas kaki di atasnya. Sebuah taman yang tidak terurus telah mengering dahannya dan rumput-rumput kecil mulai tumbuh di mana-mana. Pohon kaktus tumbuh melebar, dan pohon-pohon kurma yang bengkok masih saja berdiri. Di depan pintu duduk seorang tua renta sambil membaca Al-Quran, dia
membaca dengan bergetar karena ketuaannya.
"Dan Kami akan memberikan cobaan kepada kalian dengan kebaikan dan kejelekan sebagai fitnah (cobaan), dan kepada Kamilah kalian dikembalikan."
Keduanya tetap berdiri sejenak tanpa bergerak.
"Masuklah Zumrudah, kita akan membangun segalanya kembali, semoga Allah bersama kita." Kata Adnan lembut penuh kemesraan.
nva kernbali, se moga r\llah bers:rrra kita." Kata Adnan lem-
but penuh k"rr'r.r.ou,,.