Detail Cantuman
Pencarian SpesifikText
Masa Akhir Majapahit: Girindrawarddhana Dan Masalahnya
Buku ini menguak bagaimana keluarga Kerajaan Majapahit terlibat perang perebutan tahta dan akhirnya mengalami kemunduran di awal abad ke-16. Termasuk juga peranan daerah pesisir, terutama Kerajaan Islam Demak yang semakin memperlemah Kerajaan Majapahit dan membuat keluarga kerajaan itu melarikan diri.
Girîndrawarddhana adalah Raja Majapahit di masa-masa yang sulit dan penuh pertengkaran itu. Melalui penelusuran silsilah raja-raja Majapahit, pakar arkeologi ini bukan saja membuktikan Girîndrawarddhana sebagai keturunan Raja Majapahit sebelumnya, tetapi juga bagaimana raja ini menghadapi konflik keluarga yang terus menghebat pasca kematian Hayam Wuruk.
Adalah menarik buku ini juga memberikan ihwal “sinkretisme” atau “paralelisme” agama Hindu (Śiwa) dan Buddha yang memberi corak tersendiri kehidupan beragama masa akhir Majapahit. Tentang situs Trawulan yang ternyata bukalah ibukota Majapahit yang permanen, lebih sebagai bekas ibukota dan salah satu kota dari Kerajaan Majapahit. Termasuk penafsiran keliru atas candra sengkala “sirna-ilań-kĕrtaniń-bhumi” dari Sĕrat Kanda yang dianggap sebagai tahun keruntuhan Majapahit. Padahal itu hanya ungkapan perebutan tahta kerajaan. Dan buku ini memang hadir salah satunya untuk menjawab pertanyaan penting seputar isu perebutan tahta, siapakah Raja Majapahit terakhir dan lebih jauh kapankah Kerajaan Majapahit runtuh?
Ketersediaan
I15719-C1 | I15719 | My Library | Tersedia |
Informasi Detail
Judul Seri |
-
|
---|---|
No. Panggil |
I15719
|
Penerbit | Komunitas Bambu : Jakarta., 2009 |
Deskripsi Fisik |
14 x 21 cm / 238 pg
|
Bahasa |
Indonesia
|
ISBN/ISSN |
9793731486
|
Klasifikasi |
959.801.2 / DJA / m
|
Tipe Isi |
-
|
Tipe Media |
-
|
---|---|
Tipe Pembawa |
-
|
Edisi |
-
|
Subjek | |
Info Detail Spesifik |
-
|
Pernyataan Tanggungjawab |
-
|
Versi lain/terkait
Tidak tersedia versi lain