Detail Cantuman
Pencarian SpesifikText
Menggali Nilai Slametan Dalam Budaya Jawa (Sebuah Upaya Mengembangkan Teologi Kontekstual)
Kata kunci: inkulturasi, Jawa, slametan,
Konsili Vatikan II mengakui adanya elemen-elemen kebenaran dan rahmat, hal-hal yang benar dan suci, serta benih-benih ilahi dalam budaya lain. Gereja tidak menolak apapun yang benar dan suci dalam budaya lain. Oleh sebab itu Gereja mendorong supaya digalakkannya inkulturasi. Gereja berharap di manapun Gereja tumbuh dan berkembang, di situlah inkulturasi budaya dikembangkan. Salah satu pengalaman inkulturasi iman Katolik dalam budaya adalah perjumpaan iman Katolik dengan budaya Jawa. Perjumpaan ini baik disadari maupun tidak ternyata saling mempengaruhi, seperti yang terlihat dalam kehidupan umat Paroki "Maria Annunciata" Lodalem. Salah satu upacara tradisional yang tetap setia dilakukan oleh mereka adalah slametan. Praktik slametan ini dilakukan oleh semua masyarakat Lodalem, tanpa terkecuali mereka yang telah memeluk agama Katolik. Bukan hanya itu, ternyata ada beberapa orang Katolik yang dipercaya oleh masyarakat setempat untuk memimpin jalannya slametan di samping orang yang beragama lain. Yang menjadi permasalahan dalam karya tulis ini adalah bagaimana mempergunakan slametan sebagai sarana inkulturasi iman Katolik dalam masyarakat Jawa umumnya dan masyarakat Lodalem khususnya. Dalam karya tulis ini peneliti hanya membahas slametan Hari Raya Natal. Slametan Hari Raya Natal dipilih karena hari raya Natalt merupakan hari raya yang dirayakan secara besar-besaran oleh umat paroki Lodalem.
Metode penelitan yang dipergunakan untuk mengerjakan karya tulis ini adalah metode kualitatif deskriptif. Penelitian ini merupakan kombinasi dari penelitian pepustakaan dan penelitran lapangan maka dalam hal pengumpulan data ada dua metode yang digunakan, yaitu metode pengumpulan data kepustakaan dan metode pengumpulan data lapangan. Setelah semua data terkumpul, langkah yang berikut adalah mengelompokkan data-data temuan di lapangan, membandingkannya dengan data-data dari penelitian kepustakaan, kemudian menafsirkan temuan-temuan yang ada. Dan menarik kesimpulan atas datadata tersebut berupa relevansi pelaksanaan slametan berdasarkan iman Katolik. Berdasarkan pendapat teolog Asia Aloysius Pieris dan Robert Hardawiryana serta ajaran Magisterium, dapat disimpulkan bahwa inkulturasi iman Katolik ke dalam budaya melalui slametan. Hal ini dapat dilakukan membuat ritus slametan dalam format baru dengan menambahkan unsur-unsur iman Katolik dalam slametan. Unsur-unsur yang dapat ditambahkan: bacaan dari Kitab Suci dengan perikop yang sesuai dengan ujubnya, dapat ditambah dengan mendoakan doa Rosario, Litani Orang Kudus, dan doa-doa yang lain. Juga tentang pemaknaan simbol makanan yang dihidangkan dalam slametan dapat dihubungkan dengan iman Katolik.
Ketersediaan
I12702-C1 | I12702 | My Library | Tersedia |
Informasi Detail
Judul Seri |
Tesis untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Menyelesaikan Program Magister Humaniora
|
---|---|
No. Panggil |
I12702
|
Penerbit | Sekolah Tinggi Filsafat Teologi Widya Sasana : Malang., 2010 |
Deskripsi Fisik |
104 p., 27,5 cm
|
Bahasa |
Indonesia
|
ISBN/ISSN |
-
|
Klasifikasi |
Carmel, III No.60/T/50
|
Tipe Isi |
-
|
Tipe Media |
-
|
---|---|
Tipe Pembawa |
-
|
Edisi |
-
|
Subjek | |
Info Detail Spesifik |
-
|
Pernyataan Tanggungjawab |
-
|
Versi lain/terkait
Tidak tersedia versi lain