Saat kita membaca buku ini, yang merupakan kumpulan artikel-artikel "Romo Koko" pada majalah Hidup, kita akan dibawa masuk ke dunia karikatur, yang bisa membuat kita tersinggung, marah, atau tertawa karena geli. Kritik demi perbaikan yang dilakukan karikaturis B. Windyatmoko, MSF terhadap sosok rohaniwan rohaniwati maupun aktivis gereja, menunjukkan rasa cintanya kepada gereja. Sebagai satu saudara dalam Kristus, di sinilah persaudaraan diuji, karena persaudaraan sejati haruslah dapat melewati fase saling mengejek, menertawakan, mengkritik, bahkan menyakitkan hati, tanpa membuatnya patah. Bila kita telah berani menertawakan diri kita sendiri, itu merupakan bukti kedewasaan. Ciri sikap rendah hati ini menandakan pengakuan bahwa sebagai manusia, siapapun dia dan apapun statusnya, tentu memiliki kelemahan. Penerbitan buku bernuansa humor ini merupakan ajakan bagi umat dan kalangan gereja untuk meningkatkan kedewasaan serta kecintaan kepada gereja.