Detail Cantuman
Pencarian SpesifikText
Tubuh Adalah Bait Roh Kudus (Gagasan Paulus Tentang "Tubuh" Dalam 1 Kor 6:12-20 Dan Relevansinya Bagi Gereja Dan Masyarakat Indonesia)
ABSTRAKSI
Kata Kunci: Kekudusan, Percabulan, Tubuh, Bait Roh Kudus
“Semua orang Kristen dipanggil untuk menjadi kudus" (LG, art. 40). Inilah pandangan Gereja Katolik tentang kekudusan. Seruan Gereja ini bertitik tolak dari ajaran dan teladan yang diperlihatkan Yesus semasa hidup-Nya. Ia mengajar para pengikut-Nya untuk berlaku kudus dalam hidup dan meminta mereka untuk menjadi “Sempurna seperti Bapa di surga sempurna adanya" (Mat 5:48). Yesus sendiri telah menjanjikan Roh Kudus, yang akan diutus Bapa dalam nama-Nya (Yoh 14:16-17). Roh Kudus itulah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepada para murid-Nya dan akan mengingatkan mereka akan semua perkataan-Nya (Yoh 14:26). Roh Kudus itu akan menuntun mereka kepada kekudusan.
Ajaran Yesus ini pun dilanjutkan oleh para rasul. Salah satunya adalah Paulus dari Tarsus. Ia adalah seorang rasul yang amat gigih dalam mewartakan Krtistus di berbagai wilayah non Yahudi. Korintus adalah salah satu kota di Yunani yang ia kunjungi. Ia mewartakan Kristus dan mendirikan jemaat Kristen di sana. Jemaat Kristen-pun berkembang pesat di Korintus. Sayangnya, setelah Paulus meninggalkan Korintus, ada anggota Jemaat yang melaporkan adanya penyimpangan moral seksual. Beberapa anggota jemaat terpengaruh dengan fenomena percabulan yang amat marak di Korintus. Paulus pun merasa kecewa dan mengungkapkannya dalam bentuk tulisan. Ia menulis surat kepada jemaat di Korintus. Ia memberikan nasihat tentang percabulan. Ia memberi peringatan akan dosa percabulan.
Nasihat Paulus tentang bahaya percabulan itu ada dalam 1 Kor 5-6. Awalnya, Paulus memperingatkan jemaat yang melakukan incest, yaitu "orang yang hidup dengan istri ayahnya" (1 Kor 5:1). Paulus juga melarang dan memperingati jemaat agar tidak bergaul dan makan bersama, dengan: "orang cabul, kikir, penyembah berhala, pemfitnah, pemabuk atau penipu" (l Kor 5:9). Paulus pun mengatakan bahwa “orang cabul, penyembah berhala, orang berzinah, banci, orang pemburit, pencuri, orang kikir, pemabuk, pemfitnah dan penipu" tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah (l Kor 69-10). Puncak dari rangkaian nasihat Paulus tentang percabulan ada dalam 1 Kor 6:19-20. Dalam perikop, itulah, Paulus mengungkapkan gagasannya tentang "kekudusan tubuh." Bagi Paulus, tubuh adalah "Bait Roh Kudus" (1 Kor 6:19).
Gagasan "tubuh" dalam 1 Kor 6:12-20 inilah yang akan diperdalam dalam tulisan ini. Penulis ingin mengetahui sejauh manakah relevansi gagasan Paulus dalam konteks zaman sekarang ini. Pesan dari Paulus tentu saja masih bermakna bagi Gereja zaman sekarang. Gereja dan jemaatnya dipanggil untuk menjadi kudus dan sempurna sebagaimana Bapa di surga (Mat 5:48).Salah satu cara yang dapat ditempuh adalah dengan menghindri percabulan. Tubuh itu amat berharga karena diciptakan menurut gambar dan rupa Allah" (Kej 1:26). Tubuh itu sendiri menjadi tempat bersemayam bagi Roh Kudus (1 Kor 6:19). Oleh karena itu, umat beriman wajib memuliakan Allah dengan tubuhnya (1 Kor 6:20).
Ketersediaan
I32763-C1 | I32763 | My Library | Tersedia |
Informasi Detail
Judul Seri |
Tesis untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Menyelesaikan Program Magister Humaniora
|
---|---|
No. Panggil |
I32763
|
Penerbit | Sekolah Tinggi Filsafat Teologi Widya Sasana : Malang., 2012 |
Deskripsi Fisik |
150 p., 28 cm.
|
Bahasa |
Indonesia
|
ISBN/ISSN |
-
|
Klasifikasi |
Carmel, III No.60/T/55
|
Tipe Isi |
-
|
Tipe Media |
-
|
---|---|
Tipe Pembawa |
-
|
Edisi |
-
|
Subjek | |
Info Detail Spesifik |
-
|
Pernyataan Tanggungjawab |
-
|
Versi lain/terkait
Tidak tersedia versi lain