Kebahagiaan tidak hanya terletak pada kekayaan, rumah, barang-barang mewah, gelar-gelar kesarjanaan yang diraih, status sosial kehidupan yang disandang, uang yang berlimpah, anak serta anggota keluarga yang banyak. Kebahagiaan juga tidak hanya terletak pada tempat, situasi dan kondisi di mana kita hidup serta mengembangkan kehidupan ini. Singkatnya, kebahagiaan tidak hanya terletak pada segala sesuatu yang berada di luar kehidupan kita sebagai seorang anak manusia.
Kalau demikian halnya, di manakah kita dapat meraih kebahagiaan yang sesungguhnya? Kebahagiaan yang sejati itu berada dalam inti terdalam pribadi kita. Kebahagiaan terletak pada hati kita. Kebahagiaan terletak pada pikiran kita. Kebahagiaan terletak pada perasaan kita. Maka kebahagiaan yang sesungguhnya itu hanya dapat kita raih, kalau kita kembali kepada inti terdalam pribadi kita. Di dalamnya, kita akan menemukan kebahagiaan yang sejati, kebahagiaan yang sebenarnya, kebahagiaan yang tidak disirnakan oleh berbagai hal yang datangnya dari luar diri kita. Akan tetapi walaupun kebahagiaan terletak pada hati, pikiran, perasaan kita sendiri, kita perlu merangkul berbagai hal yang tak dapat diubah, yang berada di luar diri kita. Mengapa? Karena hati, pikiran, perasaan kita setiap saat berhubungan dengan hal-hal tersebut. Antara lain, bahwa segala sesuatu yang selalu berubah, segala sesuatu senantiasa tidak berjalan menurut rencana, kehidupan ini tidak selalu berjalan wajar, sakit dan penyakit itu bagian dari kehidupan, dan orang tidak selalu mencintai serta setia pada kita sepanjang waktu.
Buku ini hadir di hadapan Anda sebagai usaha untuk menelaah riak-riak kehidupan yang tidak dapat diubah itu. Riak-riak kehidupan itulah yang senantiasa membuat hati, perasaan, pikiran kita tidak damai, tidak tentram dan tidak bahagia. Semoga dengan membaca buku ini, kita semakin memahami serta menerima hal-hal yang tidak dapat diubah seputar kehidupan. Semoga kita mampu menemukan kebahagiaan hidup kita yang sesungguhnya!