Mungkin ungkapan "mengerti yang menyembuhkan" (understanding that heals) pada awalnya terdengar asing di telinga kita. Dan kita pun bertanya, sungguhkah penyembuhan pasien gangguan jiwa mengandalkan tindakan mengerti, seperti yang disuarakan dalam deret pemikiran Prof. Didi Bachtiar Lubis yang terangkum dalam buku ini? Namun sesungguhnya kekuatan tindakan mengerti untuk penyembuhan pasien sudah disadari sejak titik-titik awal kurun psikiatri modern. Makin menonjolnya peran farmakoterapi dalam psikiatri terasa seperti begitu mengesampingkan kesadaran kita tentang pentingnya tindakan mengerti dan posisi sentral tindakan mengerti dalam praktik penyembuhan di kalangan psikiatri, bahkan juga di kalangan psikolog, konseling, dan di seluruh kalangan helping profession. Freud sendiri menegaskan betapa tujuan terapi adalah "menjadikan yang tidak disadari, disadari" (to make the unconscious, conscious). Dan tindakan mengerti sesungguhnya identik dengan tindakan menyadari. Maka penegasan Freud itu pun sesungguhnya bermakna bahwa tujuan terapi adalah menjadikan yang tidak mengerti, dimengerti. Begitu sentral dan terkemukalah posisi tindakan mengerti dalam setiap upaya menyembuhkan pasien gangguan jiwa. Dan melalui rangkaian tulisan yang terangkum dalam buku ini, Prof. Lubis mengajak psikiater, psikolog, konselor, dan setiap helping profesional untuk kembali mengerti bahwa tindakan mengerti itu perlu selalu mewarnai praktik profesional mereka.