Kmunikasi itu “ubiquitous”, artinya serba ada, berada di mana pun dan kapan pun juga. Hal ini menjelaskan bahwa fenomena komunikasi ada di mana pun. Selain itu, dapat mengkomunikasikan apa yang dikomunikasikan, yang dalam ilmu komunikasi dikenal dengan istilah “Metacommunication”, yaitu “komunikasi tentang komunikasi” (Scheflen, 1968). Dari tahun ke tahun, dari abad ke abad, tidak ada permasalahan apa pun di dunia ini yang tidak melibatkan “permasalahan komunikasi”. Oleh karena itu, penting bagi kita semua untuk mengenal ilmu Komunikasi. Tidak ada manusia yang sanggup untuk tidak berkomunikasi, adar maupun tidak sadar. Laksana bernafas, komunikasi adalah oksigen yang dibutuhkan untuk kelangsungan hidup manusia.
Hal lain yang harus dicermati menyangkut komunikasi adalah problematika kompleksitas dan keunikan manusia. Manusia selaku makhluk yang mempunyai logika dan perasaan, sering atau sewaktu-waktu dapat mengubah pikiran dan perasaan mereka sendiri, baik sadar maupun tidak sadar, dan hal ini juga mempengaruhi kegiatan komunikasi mereka, baik verbal maupun non verbal. Buku ini mengupas hubungan ilmu komunikasi dengan berbagai disiplin ilmu lainnya, seperti psikologi komunikasi, komunikasi lintas budaya, sosiologi komunikasi, komunikasi politik, komunikasi bisnis, komunikasi pembangunan, serta filsafat komunikasi dan etika komunikasi.