Apa yang tersaji dalam kumpulan esei-esei 'Bentara' ini dengan jelas mencerminkan perayaan kemajemukan refleksi. Ada refleksi tentang mantan presiden dan pemikir dunia, tentang film dan sastra, mengenai buku dan seni rupa, tentang kosmologi dan ilmu fisika, tentang spiritualitas dan agama. Mereka tidak ditulis sebagai traktat dengan formalitas yang ketat, melainkan dalam rupa esei-esei pendek yang memikat. Mungkin tidak terlalu mudah mengenali proses hermeneutika ganda yang terlibat di dalamnya, namun begitu jelas esei-esei itu merupakan upaya pemaknaan kritis atas berbagai praktik dan gejala yang berlangsung di sekitar kita.
Banyak keutamaan yang dibawa oleh kumpulan esei-esei bentara ini, dari berbagai keutamaan itu, satu yang cukup pasti; gerilya melawan klise, ia sebuah keutamaan yang patut dirayakan.