Image of Land Reform Dari Masa Ke Masa (Perjalanan Kebijakan Pertanahan 1945-2009)

Text

Land Reform Dari Masa Ke Masa (Perjalanan Kebijakan Pertanahan 1945-2009)



Land Reform, yakni legitimasi yang mewujudkan prinsip tanah untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat, telah berulangkali keluar-masuk dan tampil ke dalam arena kebijakan nasional Indonesia paska kolonial (1945-2009). Buku ini menganalisis apa saja dan bagaimana kekuatan-kekuatan pro versus anti-land reform bekerja, kondisi-kondisi yang memungkinkannya timbul-berpengaruh-dan tenggelam, dan konjontur politik nasional yang berubah dari waktu ke waktu.
Dalam buku ini terungkap terjadinya pengabaian terhadap hak-hak agraria yang berbasis hukum adat serta hak-hak baru yang berdasarkan perundang-undangan agraria dalam rangka pelaksanaan land reform. Sebaliknya negara dengan kelengkapan penegak hukumnya lebih mementingkan hak-hak baru yang mendukung kepentingan pemilik modal besar. Hal ini telah melestarikan konflik yang berkepanjangan, mengoyak persatuan bangsa, tidak menjamin kepastian hukum yang tak pernah jeda antara negara, pemilik modal dan rakyat sepanjang sejarah agraria Indonesia.
Noer Fauzi Rachman dalam buku ini telah mengungkap kebenaran sejarah walaupun pahit dirasakan untuk rakyat tani tak bertanah, namun kebenaran itu tetap ada gunanya agar para pengambil kebijakan pertanahan tidak menambah dan mengulang kesalahan sejarah serta dosa-dosa baru. "Im Gebirge der Wahrheit kletterst du nie Umsonst," demikian kata Nietsche. Terjemahan bebasnya: Engkau tidak akan sia-sia dalam menanjaki gunung Kebenaran.
Prof. Dr. Ahmad Sodiki, SH - Guru Besar Hukum Agraria Universitas Brawijaya, Malang; dan Hakim pada Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia
Buku ini sangat penting untuk para pembaca yang mempelajari reforma agraria, baik yang di bidang akademis maupun yang di lembaga-lembaga pemerintahan atau non-pemerintah. Dr. Noer Fauzi Rachman menunjukkan bahwa politik dan kebijakan reforma agraria Indonesia tidak dapat dicapai tanpa mengikuti perjalanan yang mendaki, berliku-liku, berlobang, dan penuh lumpur. Walaupun sudah sampai puncak, para pelaku sejarah tetap tidak tahu kalau perjalanan selanjutnya akan menempuh jalan yang datar, lurus, mulus, dan lancar.
Prof. Nancy Peluso
Guru Besar Ekologi Politik
University of California, Berkeley


Ketersediaan

I29113-C1I29113My LibraryTersedia

Informasi Detail

Judul Seri
-
No. Panggil
I29113
Penerbit Tanah Air Beta : Yogyakarta.,
Deskripsi Fisik
14 x 21 cm / 164 pg
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
9786021809907
Klasifikasi
343.076 / RAC / l
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subjek
Info Detail Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab

Versi lain/terkait

Tidak tersedia versi lain




Informasi


DETAIL CANTUMAN


Kembali ke sebelumnyaDetail XMLKutip ini